Santi Bikin Komunitas Kutilang agar Teman Tuli Bisa Diterima di Masyarakat

Komunitas-Kutilang.jpg
(Riau Online)

aporan : Hidayatul Fitri

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Santi Setyaningsih, seseorang yang kental dengan logat jawa, ramah dan murah senyum.

Santi merupakan sosok yang sangat inspiratif. Ia seorang disabilitas tunarungu atau biasa disebut teman tuli yang memiliki segudang prestasi.

Santi berasal dari Yogyakarta.

Santi sudah menulis dua buku dengan judul Aku Bangga Menjadi Tunarungu dan Sunyi Yang Berarti.

Ia sempat memperoleh penghargaan dari sebuah program televisi swasta tahun 2018 kategori Pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) karena ia membantu menyalurkan potensi teman tuli untuk berkarya dan mengembangkan usaha.

Sejak Desember tahun 2018 ia memutuskan untuk berdomisili di Pekanbaru.

Banyak kendala yang ia hadapi sebagai teman tuli di Pekanbaru dalam aksesibilitas pelayan publik yang tidak memiliki juru bahasa isyarat.


“Saya merasakan banyak kendala saat mengadakan aksesibiltas pelayan publik saat baru pindah ke Pekanbaru karena tidak ada juru bahasa isyaratnya,” kata Santi.

Pada saat itu belum ada organisasi atau komunitas tuli di Pekanbaru sehingga Santi berinisiatif mendirikan Komunitas Tuli Lancang Kuning (Kutilang) Riau dan diresmikan pada April tahun 2019.

Kutilang Riau sangat ingin menyuarakan kepada teman dengar agar mereka tidak menjadi tuna isyarat (tidak bisa bahasa isyarat).

Kutilang Riau ingin teman tuli dapat diterima di masyarakat seperti orang-orang yang tidak memilik kekurangan fisik.

“Biasanya masih banyak yang malu punya anak atau keluarga yang tuli. Lebih baik terbuka agar sadar bahwa teman tuli bukan untuk dikasihani tetapi mereka ada seperti teman dengar pada umumnya,” katanya.

Santi ingin masyarakat semakin sadar bahwa teman tuli ada dan bisa diterima.

Ia ingin di Pekanbaru terdapat layanan yang aksesibel untuk semua teman tuli dan disabilitas agar mereka nyaman untuk mengakses berbagai layanan publik.

“Saya ingin teman-teman disabiltas dan yang tidak disabilitas mendapatkan edukasi agar mereka tau cara untuk bisa setara karena layanan publik tidak hanya bisa dinikmati oleh orang yang tidak memiliki keterbatasan,” jelas Santi

Santi memiliki harapan agar pemerintah tidak hanya memberi bantuan sosial saja, tetapi memberikan kesempatan untuk bekerja untuk berkarya.

“Itu lebih penting karena jika dapat bantuan terus seakan-akan orang disabilitas tidak mampu bekerjasama. Bukan berarti orang disabilitas tidak mampu melakukan apapun,” tegasnya.

Jika ingin bergabung dengan Kutilang Riau maka dapat diakses melalui instagram @kutilang.riau