Pansus Ranperda Budaya Integritas Masuki Tahap Finalisasi

Pansus-budaya1.jpg
(Ist)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Budaya Integritas yang diajukan oleh pihak eksekutif yakni Pemprov Riau saat ini sudah bisa dikatakan hampir rampung.

Hal tersebut diketahui, usai Pansus menggelar pertemuan dengan Pemprov Riau guna membahas finalisasi Ranperda yang dilakukan di ruangan Komisi I DPRD Riau, Senin, 14 Mei 2019.

Anggota Pansus, Taufik Arrakhman mengatakan, sasaran Ranperda tersebut nantinya adalah para pegawai yang ada di lingkungan Pemprov Riau, dimana pihak ya berhadapan integritas pegawai negeri menjadi lebih baik lagi kedepannya.

"Budaya integritas ini tercipta pada saat setiap orang di tempat kerja bertanggung jawab dengan jujur atas kontribusi, kinerja, produktivitas, etika, tata krama, sopan-santun; kepatuhan pada aturan, kebijakan, sistem, dan kepemimpinan," ujarnya.


Dalam penyelesaian Ranperda ini, pihak pansus sendiri lanjut Taufik, telah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah instansi-instansi yang telah menerapkan perda integritas dilingkungan kerjanya.

Instansi tersebut dicontohkan Taufik, misalnya di salah satu kementerian yang ada di Jakarta, dimana integritasnya cukup baik dan sudah menjadi budaya serta kebiasaan di lingkungan tersebut.

"Ada beberapa tempat kita melakukan studibanding seperti disalah satu kementrian,mereka sudah membangun budaya berintegritas dilingkungan kerja mereka,karna yang kita atur ini nanti sudah menjadi budaya dan kebiasaan."

Oleh sebab itu, Taufik berharap Gubernur Riau sebagai pembina di Pemprov Riau bisa menerapkan Perda ini sebaik mungkin,sehingga ASN bisa menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat.

Tak hanya itu, masyarakat pun akan merasa nyaman dengan pelayanan dari para pegawai, sebab hingga hari ini masih banyak masyarakat yang mengeluhkan rumitnya sistem birokrasi saat ini.

Pansus ini, diakui Taufik memiliki beban kerja yang cukup berat karena harus membuat peraturan yang mampu merubah wajah seseorang sehingga membutuhkan waktu yang lama.

"Pansus ini termasuk pansus paling berat, karna merubah watak seseorang, tentu hal ini membutuhkan waktu yang lama, oleh karena itu kita butuh kerjasama semua pihak agar hal ini dapat direalisasikan di Riau," tutup Politisi Gerindra ini. (Advertorial)