Marak Terorisme, MUI Riau Pertanyakan Peran Intelijen

Kondisi-Mapolda-Riau.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/AZHAR SAPUTRA)

LAPORAN: HASBULLAH TANJUNG

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau M Nazir Karim mengaku sangat prihatin dengan aksi teror yang terjadi belakangan ini sehingga menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

"Saya prihatin, prihatin, dan prihatin, aparat pemerintah harus menjamin keamanan dan kenyamanan rakyat. Karena inti bernegara itu kan kesejahteraan dan keamanan," ungkap Nazir, Kamis, 17 Mei 2018.

Dikatakan Nazir, ia mempertanyakan peran intelijen dalam mengantisipasi aksi teror ini, karena peran intelijen sangat vital dalam pemberantasan terorisme.

"Aparat dan pemerintah harus warning betul kejadian ini, mereka kan punya intelijen di semua lini. Kenapa ini tidak terdeteksi dengan baik?" ujar Nazir.


Diakui Nazir, peran rakyat dalam upaya pemberantasan terorisme memang juga dibutuhkan, namun rakyat juga hanya bisa melihat apa yang terlihat saja.

Baca Juga Kronologi Insiden Penyerangan Markas Polda Riau

"Bantuan rakyat memang harus ada, tapi rakyat kan tidak bisa berbuat banyak. Misalnya yang di Surabaya, tetangganya tahu dia orang biasa-biasa saja, tapi ternyata dia sudah menyimpan itu di rumah. Yang itu biasanya kan diketahui intelijen," jelas Nazir.

Biasanya, lanjut Nazir, Densus 88 bisa melakukan antisipasi dengan gerak cepat, namun dalam beberapa hari ini Densus 88 dianggapnya kecolongan.

"Densus 88 kan biasanya cepat bergerak, misalnya tertangkap satu, baru beberapa lama lagi tertangkap, tapi ini kan sudah berulang-ulang," ulasnya.