Hari Senin Udara Terpantau Tidak Sehat

Kabut-Asap.jpg
(INTERNET)

RIAUONLINE, PEKANBARU - Hingga Senin (27/7/2015) sore lalu, sejak pagi hari, kualitas udara Kota Pekanbaru masuk dalam kategori Tidak Sehat. Ini berdasarkan PM10, ISOU Stamet Pekanbaru. 

 

Kualitas udara Tidak Sehat tersebut merupakan dampak dari semakin banyaknya titik api di Provinsi Riau. Berdasarkan Satelit Terra dan Aqua Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Riau, terpantau 159 titik api, 55 di antaranya di bumi Lancang Kuning. 

 

(Baca Juga: Kasihan Anak-anak Rentan Terdampak Asap

 

Dari jumlah tersebut, Bengkalis menyumbang 10 titik, Indragiri Hili 9 titik, Dumai 8 titik, Pelalawan 4, Kampar 4, Indragiri Hulu 4, Kuantan Singingi (Kuansing) 3, Rokan Hulu 2, dan Rokan Hilir 1 titik.

 

Sementara itu, tutur Kepala BMKG Riau, Sugarin, jarak pandang di Pekanbaru rata-rata sejauh 5 km, Dumai, Pelalawan dan Rengat 7 km.


 

(Baca Juga: Inilah Cara Sederhana Hindari ISPA

 

"Secara umum kondisi cuaca di Wilayah Riau Cerah Berawan disertai kabut asap tipis pada pagi dan malam hari. Peluang hujan ringan hingga sedang tidak merata disertai dengan petir di wilayah Riau bagian utara, pesisir timur dan tengah," kata Sugarin kepada RIAU ONLINE.CO.ID. 

 

Sebelumnya, Dokter Spesialis Paru, dr Indra Yovi, Sp.P (K) mengatakan, kasus kesehatan warga akibat asap ini mengalami peningkatan signifikan hingga 50 persen.

 

"Sejak H+ lebaran lalu, sangat jelas peningkatannya. Pasien biasanya asmanya tidak kambuh atau tidak ada masalah, sekarang datang lagi mengeluh asma mereka kambuh dan batuk-batuk," tutur Indra kepada RIAUONLINE.CO.ID, Senin (27/7/2015).



Indra menjelaskan, rata-rata pasien yang datang rata-rata mengeluhkan sakit yang sama. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, hingga kini setidak sudah ada sekitar 993 warga Pekanbaru terkena infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).



"Biasanya kalau selesai lebaran, kalau batuk-batuk itu hanya karena kebanyakan makan kue lebaran, tapi sekarang karena asap. Mereka mengeluh karena tidak tahan terhadap asap," jelas Indra sambil tertawa kecil diawal penjelasannya.

 

Ia mengatakan, yang rawan terkena penyakit akibat asap berbahaya ini, kata Indra, adalah orang-orang rapuh seperti anak-anak, orang tua dan orang-orang sedang sakit. Itu lebih rawan dari orang yang kondisi fisiknya sedang sehat.


"Bagi orang yang kondisi fisiknya sedang sehat, bukan berarti tidak berbahaya. Namun tidak seberbahaya orang-orang yang memang sudah sakit," katanya.

 

Untuk keluhan, tuturnya, kebanyakan itu kalau pasien asma, asmanya kambuh. Lalu ada batuk ringan dan ISPA, dan tak jarang, ada yang baru terkena juga," tutup Indra.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline