Waspada Peningkatan Kasus DBD, Terbanyak di Kecamatan Marpoyan Damai

Nyamuk-Aedes-aegypti5.jpg
(pixabay.com)


RIAUONLINE, PEKANBARU - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mendata jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru saat ini yang mencapai 332 kasus. Jumlah ini dihimpun dari Januari 2021 hingga minggu ke-20 tahun 2022.

Penyakit yang diakibatkan nyamuk Aedes Aegypti itu tersebar di 15 kecamatan. Dari 332 kasus DBD tersebut, jumlah terbanyak kasus di Kecamatan Marpoyan Damai dengan total pasien 55 orang. Kemudian 49 orang dari Payung Sekaki, 46 orang dari Tuah Madani.

Kemudian 39 orang dari Kecamatan Rumbai, 33 orang dari Tenayan Raya, 23 orang dari Bukit Raya, 23 orang dari Binawidya. Lalu 16 orang dari Kecamatan Sukajadi, 15 orang dari Limapuluh, dan 12 orang dari Senapelan,

"10 orang dari Sail, 4 orang dari Rumbai Barat. Kemudian 3 orang dari Kecamatan Kulim, 3 orang dari Rumbai Timur, 1 orang dari Pekanbaru Kota," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih, Senin, 16 Mei 2022.

Ia mengatakan, kasus DBD saat ini memang ada penambahan kasus. Namun, tidak meningkat secara signifikan.


"Memang ada penambahan, karena saat ini kan lagi musim pancaroba, masa peralihan, jadi memang kasus ada bertambah, tapi tidak signifikan," paparnya.

Saat ini, kata Zaini, masih ada satu pasien yang tengah dirawat, sementara ratusan lainnya sudah sembuh. Ia memastikan, hingga kini tidak ada pasien yang meninggal akibat DBD

"Kemarin ada satu, cuma tidak tahu dari kecamatan mana. Alhamdulillah tidak ada pasien yang meninggal," ujarnya.

Ia mengingatkan masyarakat agar tetap hidup bersih dan mencegah terjadinya DBD. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan 3M (menguras, menutup dan mengubur).

Masyarakat diimbau agar segera memeriksakan kesehatan jika terindikasi DBD. Jika menemukan gejala-gejala DBD, seperti demam turun naik dan bintik merah pada kulit agar segera memeriksakan kesehatan ke fasilitas kesehatan.