Marwan Yohanis Minta BPJS Kaji Ulang Kenaikan Iuran

marwan-yohanes.jpg
(Hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Riau fraksi Gerindra Marwan Yohanis meminta BPJS mengkaji ulang rencana untuk menaikkan iuran BPJS karena kebijakan tersebut akan merugikan BPJS.

Pasalnya, dengan iuran yang ada saat ini saja masyarakat keberatan untuk membayar terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang menunggak pembayaran.

Menurut Marwan, tingginya angka masyarakat yang menunggak disebabkan oleh kondisi ekonomi yang saat ini tengah merosot dimana harga sawit dan karet masih murah.

"Ditinjau ulang kenaikan ini. Dengan iuran yang lama saja masih ada yang menunggak. Apalagi kalau dinaikkan," ujar politisi asal Kuansing ini, Rabu, 9 Oktober 2019.


Untuk itu, Marwan menyarankan agar BPJS terlebih dahulu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membayar iuran BPJS biar defisit anggaran tidak terjadi lagi bukannya menaikkan tarif.

"Jangan karena banyak yang nunggak, dinaikkan iurannya. Sedikit-sedikit naikkan, bukan begitu peran negara untuk masyarakat. Tingkatkan dulu perekonomian biar masyarakat tidak menunggak lagi," tuturnya.

Terkait alasan BPJS yang menyebut kenaikan tarif iuran untuk menghindari collab, Marwan menilai seharusnya BPJS mengkaji manajemennya kenapa kondisinya bisa sampai seperti sekarang.

"Kalau alasannya collab, ya kita pertanyakan manajemennya, benahi manajemennya," imbuhnya.

Lebih jauh, mantan ketua DPRD Kuansing ini menyesalkan pernyataan BPJS yang menyebut iuran ini murah karena hanya membayar Rp 5000 perhari.

"Masyarakat dibawah itu, masih ada yang penghasilannya 10 ribu satu hari. Disana sudah masuk uang makan dan sekolah anak, bagaimana mereka mau membayar BPJS?" tutupnya.