Penelitian Menyebutkan Makanan Cepat Saji lebih Bahaya dari Merokok

makanan-cepat-saji.jpg
(net)

RIAUONLINE - Sebuah penelitian menyebutkan makanan secepat saji justru lebih berbahaya dari merkokok. 

dilansir dalam jurnal The Lancet menemukan bahwa makanan tidak sehat lebih banyak membunuh orang dibandingkan tembakau. Di dunia, satu dari lima kematian dalam setahun disebabkan oleh konsumsi makanan asin, manis atau kurang konsumsi sayur dan buah.

Dilansir dari NY Post, untuk mengarah pada temuan ini peneliti menggunakan data kesehatan penduduk di 195 negara. Mereka menemukan bahwa penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes tipe 2 dikaitkan dengan pola makan yang buruk.

Sementara itu negara dengan tingkat kematian yang paling rendah adalah negara yang penduduknya menjalani pola diet mediterania seperti Spanyol. Selain itu mereka juga mengonsumsi banyak minyak zaitun yang rendah lemak jenuh.


Meski demikian merokok juga masih menjadi penyebab kematian akibat berbagai penyakit tidak menular, begitu pula dengan anggur.

Baru-baru ini disebutkan bahwa minum satu botol anggur per minggu setara dengan merokok lima batang untuk laki-laki dan 10 batang pada perempuan dalam periode yang sama.

Sebelumnya perilaku hidup tidak aktif atau duduk selama berjam-jam di kantor dilaporkan juga memicu obesitas yang pada gilirannya menyebabkan penyakit tidak menular.

Artikel ini lebih dulu tayang di Suara.com dengan judul: Studi: Makanan Cepat Saji Lebih Bahaya Dibandingkan Merokok