Putri Mako Rela Tanggalkan Status Putri Raja karena Nikahi Rakyat Jelata

Kei-Komuro-dan-Putri-Mako.jpg
([BBC])

RIAUONLINE, TOKYO-Putri Mako akan menanggalkan statusnya sebagai anggota kekaisaran Jepang. Putri Mako akan menikah dengan mantan teman sekolahnya, Kei Komuro yang merupakan rakyat biasa, Oktober 2021, setelah bertahun-tahun menjadi kontroversi.

Imperial Household Agency, badan yang mengurusi rumah tangga Kekaisaran Jepang, mengatakan hari pernikahan telah ditetapkan pada 26 Oktober.

Pasangan ini sedianya akan menikah pada 2018, namun kemudian ditangguhkan, setelah keluarga Komuro dilaporkan mengalami kesulitan finansial.

Setelah menikah, keduanya akan pindah ke AS — di mana Kei Komuro bekerja sebagai pengacara.

Segala tindak tanduk Putri Mako dan Kei Komuro menjadi tajuk berita di berbagai media Jepang.

Pemberitaan media yang berlebihan seputar sang putri — ayahnya adalah Putra Mahkota Fumihito — dan keluarga Komuro beberapa tahun terakhir telah membuat Putri Mako mengalami gangguan stress pascatrauma, menurut Imperial Household Agency, seperti ditulis oleh kantor berita Kyodo.

Putri Mako Tuai Kontroversi, Tinggalkan Jepang Demi Menikah dengan Pria  Biasa hingga Tolak Bantuan Rp18 Miliar - Pikiran Rakyat Bekasi

Kei Komuro dan Putri Mako

Bibinya, Permaisuri Masako, juga menderita penyakit yang terkait stress karena mengalami tekanan besar untuk memiliki anak laki-laki yang bisa mewarisi tahta.

Di Jepang, masih banyak stigma di seputar penyakit mental.

Putri Mako dan Kei Komuro pertama kali bertemu pada 2012 saat keduanya masih mahasiswa di Universitas Kristen Internasional di Tokyo.


Mereka bertunangan pada 2017 dan berencana menikah setahun setelahnya.

Namun berita bermunculan tentang permasalahan keuangan ibu Komuro. Dia diduga mengambil pinjaman dari eks tunangannya dan tak mampu membayar.

Istana menyangkal bahwa penundaan pernikahan ada hubungannya dengan insiden ini, meskipun Putra Mahkota Fumihito berkata masalah utang ini penting untuk diselesaikan sebelum mereka menikah.

Komuro juga belakangan ramai diberitakan setelah foto dirinya dengan gaya rambut kuncir ekor kuda beredar. Di Twitter, sejumlah akun dari Jepang meluapkan kemarahan, mengatakan gaya rambut semacam itu tak pantas bagi seseorang yang hendak menikahi keluarga kerajaan.

Cucu Kaisar Jepang Putri Mako Tersenyum Malu Ditanya Nama Panggilan  Tunangannya - Tribunnews.com Mobile

Kei Komuro dan Putri Mako

Putri Mako dikabarkan tidak akan menerima tunjangan sebesar 150 juta yen (Rp19,2 miliar), yang biasanya diberikan untuk anggota keluarga kerajaan sebelum meninggalkan kekaisaran.

Dia juga diperkirakan tidak akan melakukan ritual yang biasa dilakukan dalam pernikahan kerajaan.

Jika Putri Mako benar tak menerima pembayaran dan tak melakukan ritual, dia akan menjadi anggota kerajaan perempuan pertama yang melakukannya.

Di bawah hukum Jepang, anggota keluarga kerajaan perempuan harus melepaskan status mereka bila menikah dengan "rakyat biasa", meskipun anggota keluarga laki-laki tidak.

Harry dan Meghan dari Jepang
Mariko Oi, BBC News

Kei Komuro sebelumnya telah menjadi sosok kontroversial. Namun ketika dia mendarat di Tokyo pada awal pekan ini sebelum pengumuman tentang pernikahan, dia kembali membuat kehebohan — karena rambutnya yang dikuncir.

Di negara yang masih memandang penampilan sebagai bagian besar dari kesan terhadap seseorang, beberapa kalangan di Jepang mungkin merasa gaya rambut barunya ini semakin membuktikan bahwa dia tak pantas menikahi Putri Mako dikutip dari suara.com

Putri Mako: Keluarga kekaisaran Jepang yang akhirnya memilih menikahi  rakyat biasa - BBC Tempo.co

Kei Komuro


Pemberitaan soal ini menjadi satu lagi contoh, bagaimana tekanan publik terhadap pasangan ini telah mereka rasakan sejak pengumuman pertunangan mereka.

Berita tentang masalah keuangan ibunya dan tuduhan bahwa hubungan dengan Kerajaan Jepang yang membuat Komuro bisa masuk ke sekolah hukum di AS juga telah menjadi tajuk utama.

Namun di sisi lain, para pendukung pasangan ini memberi pujian kepada Komuro karena telah bertahan dari obsesi media karena bertunangan dengan anggota keluarga kerajaan.

Itu, dan keputusan mereka untuk pindah ke AS, telah membuahkan julukan baru bagi pasangan ini: "Harry dan Meghan dari Jepang".

Meskipun keduanya jauh lebih low-profile dari anggota Kerajaan Inggris tersebut, hubungan mereka yang terbuka untuk publik adalah hal yang jarang terjadi di dinasti tertua di dunia ini.