Dikenal Sebagai Produser Film Porno, Warga Berang Lihat Pria ini di Hutan Keramat

Hutan-Keramat-Osun-Osogbo2.jpg
((YouTube/Search For Uhuru))

RIAU ONLINE, ABUJA-Seorang produser terpaksa diamankan oleh kepolisian karena diduga melakukan pengambilan gambar untuk film porno di hutan keramat, Nigeria Barat.

Hutan keramat tersebut diketahui bernama Osun Osogbo yang ditetapkan oleh sebagai salah satu Situs Warisan Dunia di ibu kota negara bagian Osun.

Dikutip Suara.com dari laman BBC, Rabu 16 September 2020, kecurigaan muncul usai muncul cuplikan video yang memperlihatkan seorang pria berpenampilan mirip produser Tobiloba Jolaosho sedang mengenakan jubah berwarna putih seperti penganut Dewi Osun.

Dewi Osun sendiri dipercayai oleh masyarakat sekitar sebagai dewi kesuburan Yoruba.

Seperti yang telah diketahui banyak orang, Jolaosho sendiri sebenarnya dikenal pula dengan nama lain King Tblak HOC dan memang berprofesi sebagai produser film porno.

Pria tersebut akhirnya ditangkap karena dicurigai merekam film berbau seks di dalam hutan keramat itu.

Hingga kini, Jolaosho maupun sang pengacara belum mau berkomentar terkait pemberitaan tersebut.


Tentu saja, penganut kepercayaan Yoruba geram dengan aksi produser film porno Jolaosho.

Yemi Elebuibon, seorang penganut keperayaan Yoruba menilai aksi pria tersebut dinilai menodai hutan Osun Osogbo.

Padahal hutan Osun Osogbo yang dianggap keramat dan suci ini biasanya digunakan oleh masyarakat Nigeria untuk memberikan pengorbanan dan berdoa kepada Dewi Osun.


"Para jemaah yang bertanggung jawab atas hutan akan memutuskan hukuman apa yang pantas dijatuhkan kepadanya, tentu setelah polisi menyelesaikan penyelidikan," tutur Elebuibon kepada BBC.

Karena hutan tersebut dapat dengan mudah diakses melalui beberapa rute, tidak diketahui secara pasti kapan dan bagaimana pria tersebut akhirnya bisa masuk ke lokasi itu.

Setiap tahunnya, ribuan warga Nigeria menghadiri perayaan tradisional atau sebuah festival di hutan Osun Osogbo. Perayaan tradisional tersebut diperkirakan telah berusia 600 tahun.

Festival ini sendiri rutin dilaksanakan selama dua minggu dan dianggap sebagai acara keagamaan tradisional orang Yoruba.

Tak hanya warga lokal, wisatawan dari berbagai negara juga begitu antusias ketika acara tradisional orang Yoriba ini diadakan.

Warga masyarakat sekitar percaya, bahwa hutan keramat itu menjadi salah satu lokasi terakhir para 'Orisha' atau roh menampakan diri.

Acara ini dimeriahkan dengan nyanyian, pertunjukkan perkusi dan tari serta orang-orang berpakaian kostum super meriah demi menghubur Dewi Osun.

Artikel ini sudah terbit di Suara.com