Pakai Uang Kotak Amal Masjid, Ulama Bangun Kembali Patung Lenin

Patung-Lenin.jpg
(SUARA.COM)

RIAU ONLINE - Sekelompok ulama di Tajikistan menyumbangkan uang sekedah jemaah masjid untuk merehabilitasi patung Vladimir Illich Lenin, pemimpin Revolusi Bolshevik 1917 yang memodernisasi Rusia serta negara-negara Eropa Timur di bawah bendera Uni Soviet.

Aksi simpatik para ulama di tajikistan selatan tersebut menarik perhatian media-media massa di Asia Tengah.

Dikutip dari laman Suara.com Minggu 9 September 2018, para ulama dan imam di masjid-masjid kota Shahritus, merehabilitasi patung Lenin menggunakan uang sedekah jemaah.

Patung Lenin tersebut direhabilitasi agar bisa kembali ditempatkan di pusat kota itu.

Dua tahun silam, 2016, patung itu sempat dirobohkan dan dihancurkan.

Setelah mendapat sumbangan dari kaum agamawan, para pekerja teknis mengecat ulang patung itu memakai warna emas.

Tangan patung Lenin yang hilang juga kembali dibuat agar utuh.

”Itu adalah inisiatif dari para imam dan ulama sendiri. Memakai uang jemaah, mereka merehabilitasi patung Lenin, membersihkan taman di sekitar monumen, dan membangun air mancur,” kata Mehriniso Rajabova, anggota dewan kota Shahritus.


Satu imam masjid setempat mengakui, tak bisa menyebutkan jumlah uang sedekah jemaah yang digunakan untuk merehabilitasi patung pemimpin tertinggi Partai Komunis Uni Soviet tersebut.

Namun, sang imam mengungkapkan, setiap masjid di Shahritus menyisihkan uang dari kotak amal senilai USD 100 untuk dikumpulkan sebagai dana rehabilitasi patung Lenin.

Kompleks patung Lenin di Shahritus, dibangun pada tahun 1980, saat Tajikistan masih menjadi bagian Uni Soviet.

Patung Lenin itu menjadi yang tertinggi di daerah tersebut.

Tahun 1991, saat Uni Soviet terpecah, banyak patung bikinan Uni Soviet di Tajikistan dihancurkan. Namun, patung Lenin tersebut saat itu tak ikut dihancurkan karena dinilai memunyai kenangan historis.

Tapi, pada tahun 2016, pemerintah kota memunyai kebijakan untuk merobohkan patung Lenin untuk diganti dengan patung pahlawan nasional Tajikistan yang berasal dari masa pra-Uni Soviet.

Setelah dirobohkan, patung Lenin itu disimpan di sebuah pekarangan di desa Obshoron.

Rehabilitasi patung Lenin memakai uang jemaah masjid tersebut menimbulkan polemik.

Pada satu sisi, terdapat kaum konservatif yang menilai aksi para alim ulama itu tak layak.

Namun, di lain sisi, banyak warga muslim yang memuji inisiatif kaum agamawan tersebut.

Sebab, menurut mereka, Lenin merupakan tokoh yang ikut memodernisasi Tajikistan.

”Ya, para alim ulama itu melakukan hal yang benar. Kalau bukan karena Lenin, semua orang Asia Tengah termasuk Tajikistan masih buta huruf seperti di Afghanistan," tulis Muhojir, warga.