Damai Dengan Marquez, Rossi Beda Sikap Kepada Lorenzo

Valentino-Rossi-dan-Luca-Cadalora.jpg
(FACEBOOK/VALENTINO ROSSI VR46 OFFICIAL)

RIAU ONLINE - Jabatan tangan Valentino Rossi kepada Marc Marquez disambut positif penggemar kedua belah pihak. Keduanya sudah berdamai setelah 224 hari pasca kontroversi terjadi di sirkuit Sepang, Malaysia 2015 lalu.

 

Namun Valentino Rossi akan bersikap pasif terkait hubungannya dengan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo. The Doctor menunggu Lorenzo untuk menyapa dan melakukan jabat tangan. Banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai hubungan The Doctor dengan Lorenzo.

 

Rossi melupakan perseteruannya dengan Marquez setelah 224 hari insiden kontroversial di GP Malaysia menyusul meninggalnya pebalap Moto2 Luis Salom. Rossi mengatakan perseteruan dengan Marquez menjadi tidak penting setelah Salom meninggal.

 

Terkait hubungannya dengan Lorenzo, Rossi mengaku terbuka mengakhiri perseteruan. Namun, pebalap 37 tahun itu enggan menjadi orang pertama yang membuka pintu perdamaian. (KLIK: Citilink Isitirahatkan Airbus A320-200 Rute Pekanbaru-Surabaya)


 

“Situasi dengan Lorenzo sedikit berbeda. Di awal musim ini, saya berpikir tidak ingin menjalin hubungan dengannya, bahkan menyapa pun tidak,” ujar Rossi dalam wawancara dengan Cycle World. Sebagaimana dikutip dari laman CNN Indonesia.

 

“Sejak saya kali kedua bergabung dengan Yamaha, saya selalu menjadi orang pertama yang menyapa Lorenzo. Sekarang giliran dia untuk melakukannya,” sambungnya.

 

Hubungan Rossi dengan Marquez dan Lorenzo memburuk menyusul kontroversi di beberapa seri terakhir MotoGP 2015. Ketika itu Rossi menuduh Lorenzo mendapat bantuan dari Marquez dalam perebutan gelar juara dunia. (LIHAT: Marquez Mengaku Sangat Berharap Jabatan Tangan Rossi)

 

Mengenai jabat tangan dengan Marquez, Rossi menganggapnya berbeda. Rossi mengatakan tindakan itu yang paling benar untuk dilakukan setelah meninggalnya Salom.

 

“Dengan apa yang terjadi pada Salom, semua perseteruan sepertinya tidak ada artinya. Saya pikir ini hal yang tepat untuk dilakukan. Olahraga kami berbahaya. Kami mempertaruhkan nyawa, jadi kami harus tetap tenang, fokus, dan lupakan hal lainnya,” ujar Rossi.