Baku Tembak 12 Jam di Tanjungkilang Durai, Inhil

Pertempuran-Heroik-di-Rengat-Inhu.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SAAN)

Laporan : Saan


RIAU ONLINE, PEKANBARU - Banyak pertempuran dan peperangan di zaman Kemerdekaan 1945-1949 terjadi di Riau. Namun, sayangnya itu semua jarang diketahui generasi muda di bumi Lancang Kuning. 

 

Menyambut Hari Pahlawan 10 November, lusa, Selasa (10/11/2015), RIAUONLINE.CO.ID, menyajikan cerita-cerita perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang seumur jagung. Berikut kisa-kisahnya. (Baca Juga: Pertempuran Heroik 5 Januari 1949 di Rengat

 

Kali ini kita membahas pertempuran di Tanjungkilang Durai, Kabupaten Indragiri Hilir sekarang. Meski Indonesia telah mardeka pada 17 Agustus 1945, namun Belanda berusaha menjajah Indonesia kembali.

 

Caranya, Belanda memboncengi Nederland Indishe Civil Administraion (NICA). Tak ayal, melihat gelagat tersebut dan ingin mempertahankan kemerdekaan, muncul berbagai pertempuran berdarah.

 

Di Tanjungkilang Durai. pertempuran warga dengan Belanda terjadi. Daerah tersebut merupakan desa kecil di Pulau Kirai, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sekiat 60 mil dari Sungai Guntung. (Klik Juga: Pertempuran Usir Belanda di Bengkalis dalam Sebuah Lukisan


 

Daerah itu merupakan pos terdepan tentara NICA yang menduduki daerah Kepulauan Riau. Menurut catatan ditulis Mayor Zuhdi, terakhir perwira menengah Korem 031/Wira Bima di bagian penerangan, Oktober 1945 dikerahkan satu Kompi TKR dipimpin Kapten Mochtar untuk menduduki Tanjungkilang. 

 

Jika berhasil serangan dilanjutkan ke Tanjung Pinang. Untuk mencapai Pulau Durai, pejuang Riau harus menggunakan perahu ditarik boat. (Lihat Juga: Jari Soegiri Putus di Pertempuran Surabaya

 

Setibanya di Pulau Durai, tulisan Ketua Umum Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Riau, Kolonel (Purn) Himron Saheman dalam sebuah makalah yang dimiliki RIAUONLINE.CO.ID, pasukan TKR menyerbu dengan gagah berani. Pertempuran terjadi selama 12 jam akhirnya musuh mengundurkan diri, Pulau Durai dikuasai oleh Pejuang Riau.

 

Namun, itu tak bertahan lama. Pada 12 Juli 1946, tentara Belanda mendapat bantuan dari KNIL di Tanjungbatu dan Tanjungbalai. (kini bagian Provinsi Kepulauan Riau), melakukan serangan besar-besaran.

 

Karena kekuatan tidak seimbang, pejuang-pejuang Riau mundur secara tidak teratur. Dalam pertempuran ini, ada sejumlah pejuang gugur, di antaranya Kapten Mochtar, Kopral Asmara, Nasrun, Sanusi, Kadri, Kokot, Pandi, HA Manaf, Amran. (Baca: Malu Jika Kami tak Angkat Senjata Lawan Londo

 

Jenazah mereka dibawa ke Tanjungbatu dan dimakamkan di sana. Tak hanya itu, sebanyak 21 pejuang Riau menjadi tawanan hingga kedaulatan Indonesia diakui Belanda 27 Desember 1949.

 

Simak berita Pertempuran di Riau lainnya dengan klik di sini.

 

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline