
Sejumlah warga Garut yang terlantar di Sumatera dipulangkan dan menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 9 Juni 2025.
(ANTARA/Feri Purnama)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Enam warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, terlantar di hutan wilayah Riau, setelah menjadi korban penipuan di tempat kerjanya, di perkebunan kayu daera Riau.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Aji Sukarmaji menjelaskan mereka sebelumnya berangkat untuk bekerja di perkebunan kayu, kemudian mengalami masalah dan memutuskan untuk pergi dengan berjalan kaki melewati hutan, dan sungai, hingga mendapat bantuan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut kemudian berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Dinas Sosial Provinsi Riau untuk melakukan pemantauan, dilanjutkan koordinasi dengan pemerintah daerah Jambi, dan Lampung, untuk membantu proses pemulangan sampai tiba di Garut.
"Jadi proses pemulangan ini yang kami lakukan pertama adalah koordinasi dengan Dinsos di Riau, Jambi, Lampung, ini juga berkat bantuan dari Polsek Jambi," katanya.
Keenam wara arut tersebut, Setiawan warga Kecamatan Cigedug, Irwan warga Kecamatan Cisurupan, Eri dan Raisa warga Kecamatan Tarogong Kidul, kemudian Panji dan Tatan warga Kecamatan Garut Kota, kemudian dibantu pemulangannya ke kampung halaman masing-masing.
Setiawan mengatakan, pada April 2025 berangkat bersama 12 orang untuk bekerja di perusahaan kayu putih daerah Pekanbaru dengan gaji Rp10 juta per bulan.
Namun kenyataannya, kata dia, bekerja mengolah kayu akasia untuk bahan kertas, selama dua pekan bekerja ternyata orang yang menyalurkan pekerjaan kabur membawa uang pekerja, lalu sebanyak delapan orang memutuskan untuk kabur dari tempat kerja.
"Perjalanan di hutan selama tiga hari tiga malam, tapi perjalanan sampai dua minggu yang pada akhirnya bertemu dengan pencari madu, kami diselamatkan sampai ke pemukiman warga, lalu komunikasi dengan pihak Dinsos, Polsek, dan pihak lainnya," katanya.(ANTARA)