Bank Indonesia Beri Pembekalan Seputar Perbankan Bagi Wartawan

pelatihan-BI-1.jpg
(Hasbullah)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Bank Indonesia perwakilan Riau menggelar Capacity Building Wartawan di Jakarta guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan wartawan Riau dalam melakukan penulisan berita seputar ekonomi.

Analisis Eksekutif Kanwil Bank Indonesia Riau, Astral Mashuri mengatakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin diselenggarakan oleh Bank Indonesia mengingat peran media sangat penting bagi Bank Indonesia.

"Wartawan atau media massa adalah salah satu mitra strategis BI dalam menyampaikan setiap kebijakan. Jadi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh BI bisa diketahui oleh masyarakat luas. Makanya, peran media bagi Bank Indonesia sangat penting," ujar Asral, Sabtu, 5 Oktober 2019.

Dalam acara ini, wartawan akan dibekali berbagai pengetahuan seputar perbankan dan perekonomian, baik kondisi ekonomi Riau, Indonesia bahkan Dunia.

Untuk itu, BI menghadirkan sejumlah narasumber yang akan menyampaikan berbagai materi seperti Perkembangan perekonomian Riau dan prospek ke depannya, kemudian ada juga materi tentang konsep dan penerapan kebijakan Makropudential dan pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia.


Asral mengharapkan, wartawan bisa memaksimalkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya , agar apa yang menjadi tujuan digelarnya acara ini bisa tercapai.

"Harapan kami teman-teman wartawan bisa serius sehingga apa yang disampaikan oleh pemateri bisa diterima dengan baik. Setelah ini kawan-kawan wartawan diharapkan akan lebih profesional dan mumpuni dalam membuat penulisan berita ekonomi dan keuangan," pungkasnya.

Dalam acara tersebut, diketahui bahwa pada tahun 2019 ini pertumbuhan ekonomi dunia melambat, penyebabnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok hingga menyebabkan penurunan harga komoditas.

Materi ini disampaikan oleh Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia pusat yang diwakili oleh Syachman Perdymer.

"Pertumbuhan ekonomi global mengalami perlambatan. Termasuk Riau. Perlambatan juga terjadi di perdagangan dunia dan harga komoditas. Termasuk harga minyak dunia dan harga komoditas ekspor Indonesia. CPO, tembaga dan batubara juga melambat. Indeks ekspor Indonesia turun hingga minus 3,4 persen," terangnya.

Sejumlah negara, katanya, mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga perbankan agar bisa memancing pertumbuhan ekonomi.

Di Indonesia juga menerapkan kebijakan dengan menurunkan BI rate yang saat ini turun menjadi 5,25 persen. Hal itu diikuti oleh menurunnya suku bunga deposito menjadi sebesar 4,50 persen.