4 Kru Kapal Perang Indonesia Hilang Saat Kawal Kapal Nelayan Filipina

KRI-LAYANG-635.jpg
(ANGKASA.CO.ID)

RIAU ONLINE - Kapal RI (KRI) Layang-635 hilang kontak di perairan Talaud, Sulawesi Utara. Kapal Perang Indonesia yang berada di bawah Pangkalan TNI AL (Lanal) Ternate ini membawa empat kru.

 

KRI Layang-635 hilang saat mengawal Kapal Ikan Asing (KIA) Filipina yang menerobos perairan Indonesia. Menurut Kapten Armada Timur (Armatim) TNI AL Letkol Maman Sulaeman, keempat prajuritnya hilang saat cuaca di laut sedang buruk.

 

"Dalam perjalanan, cuaca buruk, hujan badai, gelombang besar, tapi masih kontak dengan KRI Layang. Lalu lost contact," ungkapnya dilansir dari detik.com, Jumat, 23 Desember 2016.

 

Sebelum dinyatakan hilang, KRI Layang-635 dikabarkan telah menangkap sebuah kapal nelayan berbendera Filipina di sekitar perairan Talaud. Kapal nelayan bernama FB Nurhana itu dianggap telah melewati batas wilayah perairan Indonesia.

 


Usai diperiksa, awak KRI Layang-635 meminta KIA tersebut untuk meninggalkan wilayah perairan Indonesia. Kemudian KRI Layang-635 mengawal kapal nelayan itu untuk meninggalkan Indonesia, seperti dilansir dari Angkasa.

 

Belum sempat keluar dari wilayah perairan Indonesia, kedua kapal tak jelas keberadaannya. Beredar kabar, sempat terjadi kontak fisik antara awak KRI Layang-635 dengan kapal nelayan yang ditangkap. Karena jumlah awak yang tak memadai, awak KRI Layang-635 kewalahan.

 

Isu melebar hingga kemungkinan KRI Layang-635 disandera kelompok Abu Sayyaf. Hingga saat ini keberadaan kapal perang Indonesia itu belum juga jelas. Oanglima Komando Armada Timur (Pangkoarmatim) Laksda TNI Darwanto menjelaskan, pihaknya saat ini telah memulai pencarian kapal tersebut di sekitaran perairan Talaud.

 

“Saat ini kami fokus pada pencarian, kita sudah antisipasi beberapa kemungkinan terburuk karena laut kita sangat luas,” ujarnya.

 

KRI Layang-635 merupakan kapal perang Indonesia kelas Todak yang masuk ke dalam jajaran kapal TNI AL sejak tahun 2003 lalu. Dalam data teknis resminya, KRI Layang-635 membawa rudal C-802 buatan China, 1 unit Bofors 57 mm, 1 unit Bofors 40 mm, dan dua unit kanon buatan Rheinmetall sebagai penangkis serangan udara.

 

KRI Layang termasuk dalam Satuan Kapal Cepat (Satkat). Namun ia juga pernah menyandang nomer lambung 805 yang masuk dalam Satuan Kapal Patroli.

 

Sukai/Like  Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline