RIAU ONLINE, PEKANBARU - Berondongan pertanyaan yang diajukan Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (JPU KPK), Pulung Rinandoro kepada dua dari empat saksi, Zukri Misran dan Koko Iskandar, membuat keduanya terdesak serta mencoba menafsirkan pertanyaan diajukan tersebut.
Tak ayal, melihat kondisi tersebut, Ketua Majelis Hakim, Masril, langsung mengingatkan empat saksi yang dihadirkan dalam lanjutan sidang dengan terdakwa A Kirjuhari, Rabu (11/11/2015), di Pengadilan Negeri Pekanbaru. (Baca Juga: Atuk Annas Sakit Parah Kesaksiaannya Batal)
"Untuk kesemua saksi, apa yang ditanya itu dijawab, jangan ditafsirkan yang lain-lain. Informasi itu bisa didengar langsung, bisa juga selintingan. Jangan saudara menganggap saudara terlibat," kata Ketua Majelis Hakim, Masril, saat menginterupsi peryanyaan diajukan Jaksa Pulung.
Hakim Masril kemudian melanjutkan, para saksi jangan menganggap pertanyaan yang diajukan Jaksa itu berarti menjerat mereka untuk menjadi tersangka. (Klik Juga: Iwa: Mobil Dinas Hadiah Penghujung Jabatan)
"Jadi saudara seolah terlibat dalam kasus ini. Bukan itu, Saudara sebagai saksi. Katakan faktanya apa. Bukan berarti menjerat saudara dalam itu, mencari kebenaran," kata Masril.
Sebelumnya, dari enam saksi yang dihadirkan Jaksa KPK, hanya lima saja yang hadir. Kelimanya merupakan anggota DPRD Riau 2009-2014 antara lain, Toni Hidayat, Supriati, Zukri Misran, Koko Iskandar serta Riki Hariansyah. (Lihat Juga: Noviwaldi Teken RAPBD 2015 Usai Pulang dari Paris)
Keempat nama pertama pernah diagendakan untuk dimintai kesaksiannya pada Kamis, 29 Oktober 2015. Namun, batal dan dihadirkan hari ini. Riki kembali dihadirkan usai bersaksi 29 Oktober 2015 silam, untuk dikonfrontir dengan keempat saksi hari ini.
Ikuti dan simak persidangan Suap APBD-P 2014 dan APBD 2015 dengan klik di sini.
Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline
