RIAU ONLINE, PEKANBARU - Polda Riau bersama pejabat utama dan Kapolres, Kapolresta di Riau, mengikuti Lomba menembak Kapolda Cup 2025 di Lapangan tembak Harimau Kampar, Mako Brimob Polda Riau, Selasa, 24 Juni 2025.
Bertemakan Polisi untuk masyarakat, lomba menembak ini merupakan rangkaian dalam memperingati Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025 nanti.
Sebanyak 123 Polisi mengikuti ajang menembak Kapolda Cup 2025. Di antara ratusan peserta terbaik, Dansat Brimobda Riau, Kombes Pol I Ketut Gede Adi Wibawa, berhasil tampil gemilang dan menyabet gelar juara pertama berkat raihan skor tertinggi, 79 poin.
"Ini bukan hanya soal menang. Lebih dari itu, ini adalah soal konsistensi, presisi, dan bagaimana kita melatih fokus serta kendali diri dalam tekanan,” ujar Kombes Ketut.
Di posisi kedua, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Kombes Pol Asep Darmawan, juga menunjukkan performa menawan dengan selisih skor yang tipis 62.
Sementara itu, Dir Samapta Polda Riau melengkapi posisi tiga besar, mencerminkan kompetisi yang ketat dan menyeluruh antar unsur pimpinan di tubuh Polda Riau.
Salah satu kejutan datang dari Kapolres Kepulauan Meranti, yang meraih penghargaan sebagai juara harapan dengan skor 60 poin dan waktu tembak tercepat 32,43 detik.
Meskipun belum masuk tiga besar, performa ini diapresiasi karena menunjukkan keberanian dalam strategi tembak cepat namun tetap terukur.
"Waktu dan poin adalah dua kunci utama dalam lomba ini. Beberapa peserta memiliki kecepatan luar biasa, namun ketepatan menjadi tantangan. Di sinilah nilai lomba ini: menemukan keseimbangan antara kecepatan dan presisi," tegas Dansat.
Tidak hanya personel Polri, awak media ikut diberikan ruang untuk turut berpartisipasi dalam kategori menembak jurnalistik.
Defrizal, wartawan senior Riau Pos, berhasil menyabet juara pertama dalam kategori ini. Ia dianggap mampu menunjukkan kemampuan menembak yang baik, sekaligus simbol dari sinergi Polri dan media dalam membangun komunikasi publik yang sehat.
“Pengalaman ini sangat luar biasa. Kami sebagai wartawan biasanya hanya meliput kegiatan Polri, namun hari ini kami merasakannya secara langsung. Ternyata menembak bukan hanya soal menekan pelatuk, tapi soal disiplin dan konsentrasi tinggi,” ujar Defrizal, tersenyum.
Sementara itu, Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan menekankan bahwa kegiatan ini mengandung filosofi mendalam bagi seluruh jajaran Polri.
“Melindungi tuah menjaga marwah, itulah makna lomba ini. Kemampuan menembak bukan semata soal teknis, tetapi juga soal fokus, konsentrasi, dan integritas dalam menegakkan hukum secara adil dan humanis,” tegas Kapolda.
Lulusan Akpol 1996 itu juga menambahkan bahwa ajang seperti ini perlu digelar secara rutin sebagai bagian dari pembinaan mental dan kemampuan teknis aparat penegak hukum, terutama dalam menyambut tantangan zaman yang kian kompleks.
"Lomba ini memperkuat soliditas, mempererat hubungan antaranggota, dan menumbuhkan budaya kompetitif yang sehat di tubuh Polri. Dari sinilah Polri yang presisi, profesional, dan humanis dapat tumbuh,” tambahnya.
Menutup rangkaian kegiatan, Kapolda berharap lomba ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan cakupan lebih luas.
Tak hanya sebagai perayaan Hari Bhayangkara, tetapi juga sebagai medium pelatihan dan evaluasi kemampuan operasional anggota Polri di lapangan.
"Dengan kemampuan teknis yang terus diasah dan semangat kekeluargaan yang terjaga, kita yakin Polri Riau akan menjadi garda terdepan yang terpercaya dalam menjaga keamanan dan keadilan bagi masyarakat," pungkasnya.