31 Titik Panas di Riau, Waspadai Karhutla Meski Hujan Diprakirakan Mengguyur

Ilustrasi-titik-panas1.jpg
(Dok. BMKG)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mencatat 31 titik panas (hotspot) di Provinsi Riau pada Senin, 16 Juni 2025.

Data dari BMKG Stasiun Pekanbaru menunjukkan bahwa Rokan Hilir dan Rokan Hulu menyumbang titik terbanyak, masing-masing 12 titik. Sisanya tersebar di Siak, Kota Dumai, Kuantan Singingi, Bengkalis, Pelalawan, Indragiri Hulu, dan Pekanbaru.

Total, Pulau Sumatera mengalami 92 titik panas yang tersebar juga di Sumatera Selatan (25 titik), Sumatera Utara (15), Jambi (8), Aceh (5), Bengkulu (4), Sumatera Barat (3), dan Kepulauan Riau (1). Riau menjadi provinsi dengan sebaran titik panas terbanyak.

Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Yudhistira M, bahwa lonjakan titik panas ini bisa menjadi indikasi awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Ini perlu menjadi perhatian semua pihak karena peningkatan jumlah hotspot bisa menjadi indikator awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” ujar Yudhistira.


BMKG mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar dan segera melaporkan jika ditemukan adanya kebakaran di lingkungan sekitar.

Meski cuaca kering mengindikasikan risiko karhutla, BMKG memprakirakan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah Riau hari ini.

“Pada malam hari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang juga berpotensi mengguyur wilayah Bengkalis, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, Pelalawan, Siak, Kuantan Singingi, Kampar, dan bahkan Kota Pekanbaru,” kata Yudhistira.

Dini hari esok, hujan masih mungkin terjadi di Rokan Hilir, Bengkalis, dan Dumai.

BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap cuaca yang dapat berubah cepat.

Sementara itu, suhu udara Riau hari ini berkisar antara 23 hingga 33 derajat Celsius dengan kelembapan 55–99 persen. Angin bertiup dari tenggara hingga barat dengan kecepatan 10–30 km/jam, sementara gelombang laut masih tergolong rendah.

Warga diimbau untuk tetap mengikuti pembaruan cuaca melalui kanal resmi BMKG dan segera melapor jika menemukan potensi kebakaran di lingkungan sekitar.