Program MBG Digenjot di Kampar, Gizi Anak dan Ekonomi Lokal Jadi Sorotan

Sosialisasi-MBG-di-Kampar5.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, KAMPAR - Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menyelenggarakan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Mahligai Bungsu, Bangkinang, Kabupaten Kampar.

Kegiatan sosialisasi ini mengangkat tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia”.

Tidak hanya itu, sosialisasi ini menjadi momentum penting dalam memperkenalkan secara lebih luas program prioritas nasional yang digagas untuk meningkatkan gizi masyarakat secara menyeluruh.

Anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin menekankan pentingnya program MBG sebagai bagian dari strategi nasional dalam membangun generasi emas Indonesia. 

Ia menegaskan bahwa program ini bukan hanya ditujukan untuk menurunkan angka stunting, tetapi juga untuk mendorong peningkatan kecukupan gizi masyarakat secara merata.

"Program MBG bukan sekadar upaya menekan angka stunting, tetapi juga mendorong peningkatan kecukupan gizi secara menyeluruh. Saya berkomitmen untuk terus mengawal program ini, khususnya di wilayah Kecamatan Bangkinang Kota, sebagai bagian dari upaya mewujudkan Sumber Daya Manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Sahidin.

Ia juga menambahkan bahwa kualitas pangan dan gizi merupakan pilar utama dalam menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan mampu bersaing secara global.

Sementara itu, Staf Sekretaris Deputi Bidang Prokerma BGN, Mochamad Halim menjelaskan secara rinci bahwa Program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang menyasar berbagai kelompok rentan.

"Sasaran utama program ini adalah peserta didik dari jenjang PAUD hingga SMA, serta kelompok non-didik seperti balita, ibu hamil, dan ibu menyusui," jelas Halim.


Ia juga menyoroti bahwa selain meningkatkan status gizi, program ini dirancang untuk menggerakkan roda ekonomi lokal. 

Caranya dengan melibatkan pelaku usaha mikro di sektor pangan dan membuka lapangan kerja baru melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Pemberian makan bergizi bukan berarti sekadar makan sampai kenyang, tetapi memberikan asupan bergizi untuk mencetak generasi yang sehat, kuat, dan cerdas".

"Oleh karena itu, dukungan masyarakat sangat diperlukan, terutama dalam percepatan pembentukan SPPG di Kecamatan Bangkinang Kota," lanjut Halim.

Pada kesempatan itu, BGN juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai perwakilan resmi BGN namun tidak melalui prosedur yang sah.

"Kami mengimbau masyarakat agar hanya melakukan kemitraan secara resmi melalui portal www.mitra.bgn.go.id. Seluruh proses pembangunan SPPG tidak dipungut biaya sama sekali,” ujar Halim mengingatkan.

Peringatan ini disampaikan menyusul sejumlah laporan di berbagai daerah mengenai upaya penipuan berkedok pendirian SPPG.

Dalam rangka menindaklanjuti hasil sosialisasi ini, BGN melalui Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi akan mendorong percepatan pembentukan Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di Kecamatan Bangkinang Kota. Langkah ini bertujuan agar manfaat Program MBG dapat segera dirasakan langsung oleh masyarakat.

Selain itu, BGN juga akan memperkuat strategi komunikasi dan publikasi untuk menangkal penyebaran hoaks dan informasi negatif terkait program ini. 

Edukasi publik akan dilakukan secara bertahap untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat melalui penyampaian informasi yang transparan, faktual, dan inspiratif.

Dengan diselenggarakannya sosialisasi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat memahami serta mendukung penuh pelaksanaan Program MBG. 

Keterlibatan aktif masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha lokal dinilai sebagai kunci sukses dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045, yakni generasi yang sehat secara jasmani, kuat secara ekonomi, dan unggul dalam sumber daya manusia.