RIAU ONLINE, KAMPAR - Pemerintah melalui kerja sama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Komisi IX DPR RI kembali menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Kantor Desa Empat Balai, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Rabu, 28 Mei 2025
Anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin menekankan bahwa Program MBG merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mencetak generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan kompetitif di masa depan.
"Program ini bukan sekadar pemberian makanan, tapi merupakan investasi untuk masa depan bangsa. Generasi sehat dimulai dari gizi yang cukup sejak dini,” ujar Sahidin, Rabu, 28 Mei 2025.
Sahidin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung dan menyukseskan program ini.
Ia mendorong percepatan pembentukan Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) di seluruh wilayah Kecamatan Kuok agar implementasi program dapat berjalan optimal.
“Setiap Dapur MBG akan dikelola oleh Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN. Mereka akan bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan makanan yang diberikan tidak hanya bergizi, tetapi juga higienis dan terdistribusi dengan baik,” jelasnya.
Satu SPPG, lanjut Sahidin, akan terdiri dari 45 hingga 50 petugas yang memiliki tanggung jawab mulai dari proses memasak hingga pengawasan kualitas makanan dan pengelolaan limbah.
Sementara itu, perwakilan dari Tenaga Ahli BGN, Ade Tias Maulana memberikan penjelasan mendetail tentang peran lembaganya dalam pelaksanaan program MBG.
Ade Tias menjelaskan proses pembentukan SPPG, syarat-syarat penerima manfaat, serta kualifikasi tenaga kerja yang akan direkrut untuk menjalankan dapur MBG.
“BGN tidak hanya berperan sebagai perencana, tetapi juga pengawas mutu dan pelaksana program di lapangan. Kami sangat selektif dalam menempatkan personel agar kualitas layanan tetap terjaga,” jelas Ade Tias.
Ia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai potensi penipuan yang mengatasnamakan program ini.
“Kami mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap oknum yang menawarkan kemitraan program MBG dengan imbalan biaya tertentu. Semua proses resmi dilakukan tanpa pungutan,” tegasnya.
Sosialisasi program MBG ini mendapat sambutan baik dari masyarakat
Desa Empat Balai. Mereka jadi lebih memahami pentingnya kecukupan gizi dan peran aktif masyarakat dalam menyukseskan program ini.
"Awalnya kami cuma dengar-dengar saja dari tetangga. Tapi sekarang kami tahu siapa yang berhak dapat, bagaimana makanan itu dibuat, dan siapa yang mengelola. Semoga segera berjalan di sini,” kata warga, Yanti.