Kelihaian Bupati Siak Afni Menari Melayu di Pesta Rakyat Pukau Iyeth Bustami

Bupati-Siak-Afni-Z-menari-melayu.jpg
(HENDRA DEDAFTA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, SIAK - Penyanyi legendaris asal Riau, Iyeth Bustami, mengaku terpukau menyaksikan kemampuan Bupati Kabupaten Siak Afni Zulkifli lihai menari melayu. 

Hal itu ungkap Iyeth Bustami saat menghibur masyarakat Siak di pesta rakyat pelantikan Bupati Siak Afni Zulkifli dan Wakil Bupati Siak Syamsurizal. Di Taman Siak Lawo, Siak, Rabu 4 Juni 2025.

Di tengah gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai warga, suara lembut Iyeth Bustami terdengar gamang, nyaris kalah oleh euforia masyarakat. 

Penyanyi legendaris Riau itu berdiri terpaku di atas panggung, matanya tak lepas dari satu sosok, yaitu wanita yang menari dengan gemulai, menyatu dalam alunan musik Melayu yang sakral dan merakyat.

“Saya pikir saya yang ditunggu-tunggu warga, seperti biasanya di acara pelantikan kepala daerah. Tapi hari ini, nama saya tenggelam oleh nama Bu Afni,” ujar Iyeth, tersenyum heran. 

“Di mana-mana saya dielu-elukan, tapi di Siak lain. Nama Bu Afni yang diteriakkan lebih keras, ternyata ibu Afni yang ditunggu-tunggu di pesta rakyat ini,” tambahnya. 

Iyeth Bustami mengatakan bahwa perempuan yang baru saja resmi menjabat sebagai Bupati Siak periode 2025–2030 ini bukan figur biasa. Ia mantan jurnalis, akademisi, aktivis, dan politisi muda yang sebelumnya dikenal karena tajamnya narasi dan lembutnya pendekatan. Tapi siang hingga malam itu, masyarakat melihat sisi lain dari dirinya, Afni sang penari.

“Ibu Bupati ternyata bisa menari, bukan cuma bisa, tapi bagus sekali gerakannya. Saya benar-benar tak menduga,” kata Iyeth lagi.


Afni melangkah ringan dalam gerak tari Melayu bersama para penari Zapin Melayu di acara tersebut, dengan wajah tenang dan senyum tulus tak ada kegugupan, tak ada kepura-puraan, Ia tak hanya mengikuti irama namun menyatu dengan irama itu. Seolah tubuhnya memang menyimpan sejarah panjang budaya Siak. Seolah menari adalah bagian dari dirinya yang lama disimpan, kini dihadirkan sebagai persembahan untuk rakyat yang mencintainya.

Keheranan Iyeth Bustami, yang sudah puluhan tahun mengisi panggung dari Sumatra hingga ke pelosok Indonesia, terjadi bukan karena kehebatan teknis semata. Tapi karena keutuhan sosok yang ia saksikan, pemimpin muda, perempuan, mampu berbicara di mimbar politik, berdebat dalam ruang akademik, menulis tajam dalam jurnalistik, dan kini menari anggun dalam pesta rakyat.

“Lengkap sudah,” ujar Iyeth, suaranya agak tercekat. 

“Saya benar-benar takjub dengan Ibu Bupati. Masih muda, energik, pintar, segala bisa. Ini talent yang luar biasa. Tak heran kalau rakyat Siak mencintai beliau,” tambahnya lagi. 

Iyeth semakin takjub kala Afni mengajaknya ikut menari. Iyeth yang memang seorang artis legendaris, mengikuti rentak dan gerak. Keduanya larut dalam alunan musik Melayu. 

“Benar-benar luar biasa, mau heran tapi ini Bu Afni,” ujarnya lagi. 

Pelantikan yang digelar dengan nuansa sederhana itu memang diniatkan sebagai momen kebersamaan. Tidak ada pesta mewah di gedung tertutup. Tidak ada pagar pembatas antara pejabat dan rakyat. Semua dibuka. Semua boleh datang. Semua boleh bersuara.

“Karena pemerintahan ini bukan tentang kami yang duduk di atas, tapi adalah kita yang berjalan bersama,” ucap Afni dalam pidato singkatnya, sebelum turun panggung dan menyalami warga satu per satu.

Di antara ribuan yang hadir, tampak wajah-wajah haru, mulai dari petani, pelajar, nelayan, pedagang kaki lima, ibu-ibu pengajian, anak-anak muda. Mereka datang  tapi ingin merayakan kebahagiaan rakyat bersama.

Mereka meneriakkan nama “Afni” dengan tulus, seperti menyebut nama anak sendiri yang baru saja lulus sarjana. Mereka menyebutnya “Bu Bupati” dengan nada bangga, seperti menyapa kakak yang kembali dari rantau.

Di panggung itu, Afni tak banyak bicara. Ia membiarkan tubuhnya berbicara dalam gerakan tari. Ia membuka tangan, memutar perlahan, dan mengajak rakyat menari bersama. Sebuah metafora dari cara kepemimpinannya yang ingin menghapus jarak dan memperkuat relasi.

Afni bukan bupati pertama yang bisa menari. Tapi mungkin ia adalah yang pertama membuat rakyat menari bersamanya, dalam satu irama yang sama yaitu cinta. 

Sebagai seorang seniman, Iyeth Bustami merasakan keindahan yang mendalam. Baginya, pengalaman ini menjadi frame yang akan tumbuh dalam ingatannya selalu.