Bawaslu Riau: Ribuan Surat Suara Rusak, Jadwal Kedatangan Logistik Kacau

Bawaslu-Riau10.jpg
(Riau Online/Winda Turnip)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Riau terus melakukan pengawasan pendistribusian logistik Pemilu 2024. Mendekati hari Pemilu yang jatuh pada 14 Februari mendatang, persiapan terus dimatangkan termasuk pendistribusian logistik tersebut, seperti surat suara, kotak suara, tinta dan sebagainya.

 

Akan tetapi, persiapan logistik di Provinsi Riau rupanya mengalami sejumlah persoalan. Mulai dari ribuan kertas suara yang rusak hingga jadwal kedatangan logistik yang tak bisa dipastikan hingga menyulitkan proses distribusi kepada masing-masing kabupaten/kota di Riau.

 

Anggota Bawaslu Riau yang bertanggungjawab terhadap pengawasan logistik Pemilu, Patminah Nularna mengatakan, pihaknya sudah mencatat jumlah logistik rusak uang sampai di gudang KPU kabupaten/kita se-Provinsi Riau. 

 

Hingga tanggal 11 Januari 2024 kemarin, ia merincikan ada 520 lembar surat suara pemilihan DPD yang rusak, 1.207 lembar surat suara pemilihan DPRD Provinsi Riau, 42 lembar surat suara Pilpres dan juga 1.022 lembar surat suara DPR RI yang rusak.

 

"Termasuk 23 kotak suara dan hampir mendekati 500 tinta dalam keadaan rusak," ujar Patminah.

 

Tidak hanya kondisi fisik logistik, Patminah juga menyoroti terkait jadwal pengiriman logistik yang tidak dapat dipastikan waktunya.

 


"Jadwal kedatangan logistik tidak dapat dipastikan. Sehingga ini juga menjadi perhatian kita. Jadwal yang tidak pasti bisa berdampak terhadap distribusi surat suara hingga ke TPS, apalagi saat ini kondisi cuaca juga tidak menentu," jelasnya.

 

Ia juga mengatakan ada sejumlah kabupaten/kota yang belum menerima surat suara sama sekali. Ada pula yang logistik nya belum lengkap.

 

"Misalnya di Meranti dan Dumai sama sekali surat suara belum sampai karena masih dalam perjalanan. Info terakhir kami dapat, Jumat ini kapal pengangkut surat suara ada yang bersandar di Pelabuhan Perawang," jelasnya.

 

Menurutnya, baru dua kabupaten yang sudah mendapatkan surat suara sesuai kebutuhan, yakni Rohul dan Siak.

 

"Total di kabupaten/kota, rincian surat suara Pilpres baru sekitar 1,5 lembar juta surat suara, surat suara DPD sekitar 3,6 juta lembar, surat suara DPR RI sekitar 2,9 juta lembar, surat suara DPRD provinsi sekitar 4 juta lembar," jelasnya.

 

Bahkan, ia melanjutkan bahwa surat DPRD perkabupaten baru mencapai 524 ribu. Padahal kebutuhan surat suara untuk setiap jenis pemilihan adalah sekitar 4,8 juta lembar surat.

 

Tidak itu saja, Bawaslu Riau juga menyoroti terkait susahnya akses aplikasi Sistem Logistik (Silog) KPU sehingga cukup menyulitkan dalam pengawasan.

 

"Bawaslu Riau tidak diberikan akses luas terhadap sistem informasi logistik (SILOG). Dan kita sudah memberikan surat imbauan kepada KPU Provinsi Riau 2 kali terkait logistik dan akses SILOG ini, serta 1 kali surat khusus untuk permintaan akses SILOG. Namun belum dapat juga aksesnya," paparnya.

 

Tak hanya kekurangan, ada pula kelebihan jumlah kotak suara yang sampai ke gudang KPU kabupaten/kota.

 

"Ada kelebihan kotak suara dan tinta yang sampai di gudang KPU kabupaten/kota se-Riau," pungkasnya.***