Warga Suka Karya Curhat Tentang Banjir, Gubri Edy Natar Gerak Cepat Mengatasinya

Edy-Natar-Nasution43.jpg
(Dok Diskominfotik Riau)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Saat ini secara umum seluruh daerah-daerah telah memasuki musim hujan. Sebagian besar wilayah Indonesia, sudah diguyur hujan sejak bulan Oktober hingga puncaknya pada Desember 2023.

Banyaknya keluhan warga Kota Pekanbaru dan viral di berbagai sosial media terkait ada beberapa kawasan yang tergenang air. Oleh karna itu, Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution gerak cepat untuk mengatasi adanya pemukiman terkena banjir.

Dikatakan Gubri Edy Nasution, bahwa pihaknya selalu mewaspadai derasnya curah hujan, jangan sampai membuat pemumikaman warga terkena dampak genangan air. Dengan begitu, ia tidak membiarkan masyarakat merasakan musibah itu.

Ditengah kesibukannya mengurus provinsi Riau, berbagai cara dilakukan supaya genangan air ini selalu teratasi. Satu diantaranya seperti langkah Gubernur Edy Natar menurunkan alat berat excavator untuk membersihkan kawasan aliran sungai di jalan Suka Karya, Gang Suka Rela, Pekanbaru.

“Beberapa waktu lalu, ada masyarakat yang menginformasikan kepada saya tempat di sini kebanjiran. Karena kebanjiran seperti itu, tentu mendengarnya, kita harus bergerak cepat mengatasi ini,” katanya, Sabtu (16/12/2023).


Dijelaskan, bahwa ia sengaja tidak menunda peninjauan ke lokasi, walaupun saat itu, dia baru saja selesai melakukan gerakan salat subuh berjamaah. Karena menurutnya, sesuatu yang berkaitan dengan kepedulian masyarakat ini adalah hal penting.

“Saya telah mengarahkan anggota saya ke sini, Alhamdulillah datang ke sini dicoba dinormalisasi dan teratasi. Jadi panjang aliran anak sungai ini kurang lebih 1 kilometer. Sekarang bisa lebih lancar airnya,” jelasnya.

Diungkapkan, sebelumnya area aliran anak sungai tersebut sudah tertimbun tanah dan banyak sampah berserakan. Menurutnya, hal itu jugalah yang menjadikan faktor meluapnya air ke pemukiman warga.

Maka daripada itulah, Gubernur Edy Nasution berharap seluruh masyarakat juga mempunyai nilai kesadaran yang tinggi. Sebab, jika pihak pemerintah telah mencoba normalisasi aliran sungai tetapi kebiasan membuang sampah sembarangan terus dilakukan, tentu banjir bisa saja datang kembali.

“Sehingga saya juga tadi sampaikan ke Pak RW Pak RT, tolong yang begini diikuti juga dengan ke sadaran masyarakat. Bangun komunikasi dengan masyarakat supaya jangan membuang sampah di sekitaran sini, karena nanti nilai akhirnya enggak ada,” ungkapnya.

“Kita sudah coba normalisasi tetapi kesadaran tidak diikuti akhirnya akan begitu lagi. Tapi kalau semua kita lakukan secara bersama-sama, kita lakukan normalisasi, kemudian kesadaran masyarakatnya juga kita bangun. Insyaallah semua bisa berjalan baik.” tegasnya.