Respons LKPJ 2022 Kepala Daerah, DPRD Riau Bentuk Panitia Khusus

Karmila-Sari12.jpg
(Riau online/Bagus Pribadi)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, menyampaikan jawaban Gubernur atas Pandangan Umum Fraksi DPRD Riau terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah 2022 dalam Rapat Paripurna, Senin, 3 April 2023.

 

Edy Natar melaporkan beberapa kenaikan dalam hal ekonomi semisal kemandirian Fiskal, serapan APBD, hingga kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang di atas pertumbuhan nasional. 

 

Menyikapi itu, DPRD Riau pun membentuk Pansus untuk mempelajari LKPJ tersebut. Pansus ini terdiri dari Karmila Sari dan Iwan Fatah dari Fraksi Golkar, Almainis, Andi Darma Taufik dari Fraksi PDIP, Tumpal Hutabarat dan Manahara Napitupulu dari Fraksi Demokrat.

 

Selanjutnya Marwan Yohanis dan Suhaidi dari Fraksi Gerindra, Adam Syafaat dan Abdul Kasim dari Fraksi PKS, Sahidin dan Sulaiman dari Fraksi PAN, Abu Khoiri Fraksi PKB serta Arpah dan Yuyun Hidayat dari Fraksi Gabungan (PPP-Nasdem-Hanura). 

 

Setelah melakukan rapat kecil, diketahui Karmila Sari dan Yuyun Hidayat ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua Pansus. 

 

Ketua Pansus, Karmila Sari, menyebut ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam laporan LKPJ Gubernur tersebut. Seperti kemandirian fiskal Provinsi Riau, di mana porsi pembiayaan Riau sudah lebih banyak dihasilkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) ketimbang dana transfer dari pemerintah pusat. 

 


"Terkait kemandirian provinsi Riau yang sudah 53 persen itu, terkait program stunting dan infrastruktur akan menjadi penilaian kami. Ada 2 persen yang tak selesai, apa penyebabnya," jelas Karmila. 

 

Ia menegaskan Pansus akan menyelesaikan pembahasan LKPJ tersebut dalam kurun waktu kurang dari sebulan. "Sebelum sebulan akan kita selesaikan," tegas Karmila. 

 

Sementara itu Wakil Ketua Pansus, Yuyun Hidayat, menyebut perlu mendalami terlebih dahulu LKPJ tersebut sebelum fokus pada hal-hal tertentu. 

 

 

 

 

Meski sudah menerima data LKPJ tersebut, Yuyun menyebut perlu meneliti realitanya apakah kenaikan positif juga dirasakan masyarakat. 

 

"Nanti dilihat dulu hasil kinerjanya. Kami mau lihat ini by data atau by realita, banyak yang pakai data, tapi kita ingin bicara realita," tutup Yuyun.