Warga RW 14 Air Dingin Duga Oknum RT Inisial R Gelapkan Iuran 11 Bulan

uang27.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Warga RW 14, Kelurahan Air Dingin, Pekanbaru, menduga Ketua RT 04 RW 14, berinisial R menggelapkan uang iuran sampah selama 11 bulan.

 

Dugaan itu bermula saat R memerintahkan pengangkut sampah untuk tak mengangkut sampah di salah satu gang perumahaan.

 

"Minggu lalu kami mulai curiga karena dia tak mengangkut sampah satu gang di perumahan itu mungkin ada masalah personal dengan warga situ," terang salah seorang warga, Anto, Jumat, 30 Desember 2022.

 

"Anehnya mengapa dia bisa mengatur untuk tak mengangkut sampah di gang itu. Makanya kami curiga dan tanya ke pengangkut sampah, katanya perintah dari R ini. Kemudian kami cek ke DLHK Pekanbaru dan ketahuan cuma setor Rp 500 ribu," sambungnya.

 

Anto menjelaskan, beberapa perwakilan warga menanyakan ke Bendahara DLHK Pekanbaru mengenai setoran iuran sampah yang dilakukan R. Namun kata Anto, berdasarkan penuturan pihak DLHK Pekanbaru, R hanya menyetor Rp 500 ribu di Januari 2022.

 

"Jadi mulai Februari sampai Desember ini tak ada disetorkannya. Itu tak sedikit. Di RW 14 itu ada 4 RT masing-masing menyetor 800 ribu per bulan. Jadi totalnya Rp 3,2 juta setoran ke dia per bulan," jelasnya.


 

Anto menuturkan, warga RW 14 pun sudah meminta R membuktikan penyetoran iuran sampah ke DLHK Pekanbaru.

 

"Dia tak bisa menunjukkan bukti kwitansi atau lainnya. Sampai sekarang dia tak mau mengaku. Kalau dijumlahkan mulai Februari sampai Desember itu sekitar Rp 32 juta uang digelapkannya," ungkapnya.

 

"Masalahnya sekarang itu uang orang banyak, uang warga. Saat ini warga mulai ribut karena ada satu gang itu tak diangkut sampahnya. Bukti kami warga setor ke dia jelas dan sekarang bukti dia setor ke DLHK yang tak ada," sambung Anto.

 

Sebab itu, Anto menyampaikan warga RW 14 meminta R mengembalikan uang warga, juga meminta maaf kepada warga atas ketidakterbukaannya.

 

 

"Warga sekitar itu ekonominya kebanyakan menengah ke bawah. Sampah itu tetap diangkut, cuma kami sesalkan uang itu tak masuk ke khas daerah sementara warga tahunya uang itu masuk ke khas daerah," tutupnya.