Perbaikan Taraf Hidup ODHA Rendah, Pemprov Riau Optimis Segera Membaik

Edy-Natar-Nasution.jpg
(Tika Ayu/Riauonline)

Laporan Tika Ayu

 

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Optimisme pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau tetap digaungkan untuk meningkatkan taraf hidup penderita dengan HIV dan AIDs meskipun capaiannya masih rendah, Rabu, 7 Desember 2022. 

 

Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution mengatakan target nasional untuk penanggulangan AIDS yang dimuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sesuai dengan Peraturan Presiden bahwa Nomor 18 tahun 2020 untuk penanganan HIV dan AIDs ditargetkan pada 0,18 insiden HIV per 1000 penduduk Indonesia. 

 

"Perlu kiranya kita evaluasi bahwa kenyataan yang kita hadapi hingga saat ini, kita belum dapat mencapai apa yang menjadi target tersebut. Peran serta segenap masyarakat tentu sangat berpengaruh dalam pencapaian ini dalam pelaksanaan penanggulangan HIV AIDS," ungkapnya saat berikan sambutan di Seminar Peringatan Hari HIV dan AIDs Dunia, di Hotel Prime Park Jalan Sudirman. 

 

Edy memaparkan perlunya diketahui data yang terhimpun Dinas Kesehagan (Dinkes) Provinsi Riau terkait jumlah Odha per Agustus 2022 berjumlah 7869 dengan HIV AIDS. Dimana 3686 Odha ditemukan sudah terdeteksi menderita AIDs. 

 


"Artinya jumlah ini baru mencapai 67, 8 persen dari 11 ribu yang ditentukan secara nasional," tukasnya.

 

 

Lanjut Edy, dengan itu perlu beberapa strategi mencapai target yang disebut dalam RPJMN 2024 itu, seperti halnya dilakukan adalah mencegah dan mengurangi resiko penularan HIV AIDS meningkatkan hidup Odha. 

 

"Mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV AIDS pada setiap individu, keluarga dan masyarakat. agar setiap individu itu menjadi produktif dan bermanfaat bagi orang lain," 

 

Kemudian Edy yang juga Ketua Pelaksaan Komisi Penanggulangan AIDs (KPA) Provinsi Riau itu turut menyebutkan pemahaman tentang HIV AIDS pada remaja perlu ditingkatkan secara lebih luas lagi. 

 

"Kepada adik-adik mahasiswa, kita lebih tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita. Hindari kegiatan-kegiatan yang menyebabkan penyakit itu terjadi dengan cara melakukan aksi pantangan hindari perilaku yang menimbulkan resiko penularan, seperti jangan sekali-kali menggunakan narkoba

 

 

 

Juga kata Edy, strategi pencegahan selanjutnya dengan menjadi pasangan setia dengan satu pasangan saja, dan tentunya mencari inflasi soal HIV dan AIDs dari sumber yang dapat dipercaya. 

 

"Masing-masing apabila nantinya telah memutuskan untuk berumah tangga, maka setialah kepada pasangan kita. Carilah informasi yang benar mengenai kesehatan reproduksi bahaya HIV dan dengan sumber yang tepat," terangnya.