Jangan Sembarangan, Begini Penanganan Pertama Pada Luka Bakar

Luka-bakar.jpg
(istimewa)

Laporan Dwi Fatimah

RIAU ONLINE, PEKANBARU-Luka bakar bisa dialami oleh siapa saja. Biasanya luka bakar terjadi akibat ketidak sengajaan seperti tersiram minyak panas, atau terkena knalpot motor.

 

Pertolongan pertama terhadap luka bakar perlu dilakukan sesaat setelah kejadian guna mencegah kerusakan kulit atau jaringan tubuh lain yang lebih parah.

 

Pertolongan pertama pada luka bakar perlu dilakukan dengan tepat, sesuai dengan tingkatan luka bakar yang dialami. Hal ini penting untuk diketahui agar luka bakar tidak berkembang menjadi kondisi yang serius dan semakin sulit ditangani.

 

Ada beberapa jenis luka bakar yang harus diketahui. Karena tiap tingkatan luka bakar, beda pula cara penanganannya.

 

Selain memahami pertolongan pertama pada luka bakar, kamu juga perlu memahami beragam cara pencegahan kejadian yang memicu luka bakar agar luka bakar tidak terjadi dan timbul bahaya.

 

 

Kamu disarankan untuk menyimpan tabung pemadam kebakaran di rumah atau dalam kendaraan pribadi. Jika bertempat tinggal di apartemen, pastikan bangunan dilengkapi dengan alarm yang berbunyi jika terjadi kebakaran. Selain itu, jauhkan anak-anak dari berbagai benda yang dapat memicu panas dan api.

 

Jika kamu telah melakukan pertolongan pertama pada luka bakar tetapi muncul luka lepuh yang besar atau tanda infeksi, segera periksakan kondisi ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

 

Sebelum mengetahui pertolongan pertama pada luka bakar, ada baiknya kamu memahami tingkatan atau derajat luka bakar terlebih dahulu. Beberapa tingkatan luka bakar meliputi:

 

1. Luka bakar ringan

 

Luka bakar ringan bisa disebut dengan luka bakar tingkat 1 yang memiliki ciri luas area luka tidak lebih dari 8 cm. Luka jenis ini hanya meliputi lapisan kulit paling luar dan umumnya tidak berkembang menjadi kondisi yang serius.

 

Gejala yang muncul dapat berupa rasa sakit di area yang terdampak, kemerahan, dan bengkak. Luka bakar derajat pertama yang kerap terjadi, misalnya kulit terbakar sinar matahari atau tidak sengaja kontak langsung dengan knalpot panas.

 

Luka bakar ringan umumnya dapat ditangani sendiri di rumah, tetapi harus dilakukan dengan cara yang benar. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memberikan pertolongan pertama pada luka bakar ringan, yaitu:


 

* Letakkan handuk yang sudah dibasahi air dingin pada luka dan diamkan selama 15 menit.

* Hindari mengoleskan sesuatu yang justru menimbulkan iritasi, seperti pasta gigi.

* Jika rasa sakit tidak tertahankan, Anda dapat mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen

 

2. Luka bakar sedang

 

Luka bakar sedang adalah luka bakar tingkat 2 yang ditandai dengan kulit melepuh, bengkak, sangat perih, dan kemerahan atau kadang justru berwarna pucat. Luka bakar jenis ini memerlukan perawatan medis, terutama jika luka bakar meluas ke area tubuh tertentu seperti wajah, bokong, selangkangan, atau alat kelamin.

 

Penanganan luka bakar sedang di rumah umumnya hampir sama dengan luka bakar ringan. Langkah penanganan yang dapat dilakukan, yaitu:

 

* Dinginkan area luka bakar dengan handuk selama kurang lebih 15 menit.

* Bila timbul luka lepuh, hindari memecahkan luka karena berisiko menyebabkan infeksi.

* Periksakan diri ke dokter jika terdapat luka lepuh yang disertai tanda infeksi berupa bengkak, merah, timbul nanah, dan rasa sakit yang bertambah parah.

 

Selain itu, jika luka bakar cukup luas hingga berdampak ke area tertentu, seperti area kelamin, tindakan pemeriksaan dan langkah penanganan juga perlu dilakukan langsung oleh dokter. Nantinya dokter akan memberi pengobatan berupa antinyeri dan antibiotik, baik dalam bentuk salep atau obat minum.

 

 

 

 

 

3. Luka bakar berat

 

Luka bakar berat atau luka bakar tingkat 3 termasuk luka bakar yang parah, karena merusak jaringan lebih dalam sampai ke saraf, otot, atau tulang. Luka bakar ini umumnya tidak berwarna merah lagi, melainkan putih atau bahkan gosong. Selain itu, kulit dapat tidak merasakan nyeri sama sekali akibat saraf yang terdampak.

 

Korban kebakaran yang mengalami luka bakar berat rentan mengalami komplikasi berupa hipovolemia yaitu, kondisi ketika tubuh kekurangan cairan termasuk darah secara mendadak. Selain itu, hipotermia juga dapat terjadi yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh secara drastis.

 

Penderita luka bakar berat perlu segera dilarikan ke unit gawat darurat  (UGD) dan mendapatkan penanganan langsung oleh dokter. Namun, selama menunggu ambulans atau petugas medis, ada langkah pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan untuk menolong korban, yaitu:

 

* Jauhkan korban dari sumber kebakaran atau area yang berdekatan dengan api maupun asap.

* Pastikan korban dapat bernapas dengan melihat gerakan naik dan turun di bagian dada atau dekatkan telinga ke hidung korban untuk mendengar embusan napasnya.

* Lepaskan perhiasan, ikat pinggang, atau aksesoris yang digunakan di sekitar area tubuh yang terbakar.

* Baringkan korban di tempat yang datar dengan kaki terangkat setidaknya setinggi 40 cm.

* Gunakan selimut atau mantel untuk menutupi tubuh korban.

* Hindari mengoleskan obat atau salep pada area yang terbakar tanpa anjuran dari dokter. Hindari pula menempelkan es yang juga dapat membahayakan jaringan kulit yang terbakar.

* Hindari memberikan air dingin pada luka bakar yang luas untuk mencegah hipotermia. Hal ini juga penting dilakukan untuk mencegah menurunnya tekanan darah dan aliran darah secara drastis.