Lempari Markas Polda Riau dengan petasan, dua siswa SMP diamankan Polisi

pelemparan-mercun.jpg
(Ist)

RIUONLINE, PEKANBARU - Tidak jelas apa yang ada dibenak dua remaja laki-laki yang masih duduk di bangku SMP ini. Dengan ceroboh, kedua bocah ingusan itu melempari induk markas polisi di Provinsi Riau itu dengan petasan.

Alhasil, keduanya langsung ditangkap dan harus berurusan dengan penegak hukum.

Kejadian tidak terpuji itu dilakukan kedua bocah berinisial IV Dan WH Kamis malam tadi sekira pukul 22.00 WIB.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Riau AKBP Fadly Munzir Ismail membenarkan insiden tersebut. Dia mengatakan kedua bocah tersebut saat ini masih ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau.

"Tadi kita ada mengamankan dua orang pelajar SMP, mereka melempari Mapolda dengan mercun," kata Faldy, Jumat dinihari, 10 Mei 2019.


Fadly menduga aksi itu buntut dari upaya Polda Riau yang melakukan razia kendaraan bermotor secara masif pada Kamis tadi malam hingga Jumat dinihari tadi. Ratusan kendaraan bermotor didominasi roda dua diangkut oleh tim gabungan Polda Riau. Rata-rata kendaraan bermotor itu terlibat kegiatan tidak positif dan cenderung membahayakan seperti balap liar dan lainnya.

"Kemungkinan mereka tidak senang atau tidak terima dengan kegiatan yang kita lakukan malam ini," ujarnya.

Dia menuturkan kedua anak itu diamankan oleh anggotanya yang kebetulan melintas sesaat kedua bocah itu melempari Mapolda Riau dengan petasan. "Sangat memprihatinkan," tuturnya.

Sementara itu, razia yang melibatkan Ditlantas Polda Riau bersama dengan Satuan Brigade Mobil Polda Riau mengamankan ratusan kendaraan bermotor di sejumlah lokasi di Pekanbaru.

Kendaraan yang terjaring razia itu rata-rata dikendarai remaja dengan cara Ugal-ugalan hingga balapan liar. Motor tersebut langsung dilakukan penilangan dan baru akan dilepas setelah lebaran. Tujuannya agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.

Menurut dia kegiatan razia itu menyusul meningkatnya aksi kriminalitas, yang puncaknya terjadi aksi pengeroyokan hingga berujung kematian seorang remaja sesama anggota geng motor.

"Beberapa hari belakangan angka kriminal yang dilakukan oleh pelajar meningkat. Seperti kemarin terjadi pengeroyokan yang dilakukan oleh remaja dibawah umur, yang diduga merupakan anggota geng motor," jelasnya. (**)