MBG Jangkau Bagansiapiapi: Ciptakan Lapangan Kerja, Dorong Perekonomian Lokal

DPR-RI-dan-BGN-Sosialisasikan-Program-Makan-Bergizi-Gratis-di-Bagansiapiapi.jpg
(DEFRI CANDRA/RIAU ONLINE)

RIAU ONLINE, ROHIL - Sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali dilakukan DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Anggota DPR RI Komisi IX, Maharani menyampaikan bahwa program MBG merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui asupan gizi yang lebih baik.

"Mari kita dukung bersama Program MBG demi mewujudkan Generasi Emas 2045. Saya yakin, dalam 20 tahun ke depan, anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang cerdas, sehat, dan berdaya saing,” ujar Maharani, Selasa, 10 Juni 2025.

Maharani juga menegaskan bahwa manfaat program MBG tidak hanya dirasakan oleh anak-anak penerima manfaat, namun juga berdampak luas bagi masyarakat sekitar. 

Program ini membuka peluang ekonomi melalui kebutuhan pasokan bahan pangan lokal seperti telur, daging, dan ikan yang akan digunakan dalam operasional dapur MBG (SPPG - Sentra Produksi Pangan Gizi).

"Program ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong perputaran ekonomi lokal. Kita ingin rakyat tidak hanya sehat, tetapi juga sejahtera," jelas Maharani.


Sementara itu, pihak BGN diwakilkan Herry Setyadi Dewanto, menegaskan bahwa MBG merupakan bagian integral dari kebijakan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan gizi masyarakat. 

Menurut Herry, program ini merupakan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari strategi besar membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul menuju 2045.

"Program MBG tidak sekadar membagikan makanan bergizi, tetapi merupakan instrumen strategis pemerataan pembangunan kesehatan masyarakat,” terang Herry.

Herry juga menyebut bahwa program ini dirancang secara sistematis untuk menjangkau penerima manfaat yang paling membutuhkan, terutama mereka yang berada di wilayah terpencil atau sulit dijangkau.

"Kita tidak ingin ada anak Indonesia yang tertinggal dalam hal gizi. MBG memastikan bahwa setiap anak mendapatkan hak yang sama untuk tumbuh sehat dan kuat," tambahnya.

Program MBG diharapkan akan menjadi langkah awal yang konkret dalam memperkuat ketahanan gizi nasional dan menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan di banyak daerah. 

Kegiatan sosialisasi ini juga dirancang untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat dan bergizi, serta mendorong partisipasi aktif warga dalam menjaga kesehatan keluarga.

Data menunjukkan bahwa Indonesia diproyeksikan akan memiliki bonus demografi pada tahun 2045, di mana populasi usia produktif akan mendominasi struktur penduduk. 

Oleh karena itu, keberhasilan program MBG dianggap krusial untuk memastikan generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang sehat, produktif, dan kompetitif di kancah global.

"Ini bukan sekadar tentang makanan, tapi tentang masa depan bangsa," pungkasnya.