RIAU ONLINE, TELUK KUANTAN-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kuansing menemukan 3.272 orang yang sudah meninggal masuk dalam daftar pemilih.
Temuan ini merupakan hasil uji petik yang dilakukan Bawaslu Kuansing dan Panwaslu tingkat Kecamatan dari pengawasan saat proses pencocokan dan penelitian (Coklit) untuk Pemilu 2024.
Selain itu hasil uji petik Bawaslu Kuansing juga menemukan sebanyak 993 pemilih tidak dikenal, 14 pemilih di bawah umur, 353 pemilih pindah domisili, 579 pemilih disabilitas, 65 pemilih pindah status TNI/Polri dan 212 pemilih bukan penduduk setempat.
"Itu di tahapan yang kita awasi sebelum DPT (Daftar Pemilih Tetap)," ujar anggota Bawaslu Kuansing, Nur Afni saat acara konferensi pers di Kopi Satu Hati, Kamis, 16 November 2023.
Nur Afni mengatakan mulai dari proses awal tahapan Bawaslu Kuansing sudah melakukan pengawasan dilapangan. Terutama saat dimulainya pelaksanaan coklit oleh Pantarlih dilapangan.
Bawaslu kata Nur Afni telah bekerja melakukan pengawasan. Bahkan saat dilakukan pleno ditingkat PPS, Bawaslu sudah memberikan masukan ke PPK sampai pelaksanaan Daftar Pemilih Sementara (DPS) tingkat Kabupaten.
"Jadi sebelum menuju DPT 251.196, itu prosesnya cukup panjang sekali," ujar Nur Afni.
Dalam proses menuju DPT ini lanjut Nur Afni, Bawaslu selalu memberikan rekomendasi dan masukan ke KPU Kuansing terutama terkait hasil temuan dilapangan. Bahkan Bawaslu juga memberikan masukan ke KPU atas temuan 579 Disabilitas agar diakomodir hak pilihnya.
"Bahkan ada keluarga dari Disabilitas ini tidak terdaftar karena tidak memiliki identitas itu dibantu pengurusannya," katanya.
"Jadi sebelum penetapan DPT Kuansing 251.196 ini sudah banyak tahapan yang kita awasi. Bahkan sudah banyak surat rekomendasi untuk perbaikan ke KPU Kuansing," tutupnya.
Konferensi pers tersebut juga dihadiri anggota Bawaslu Riau, Nanang Wartono, Ketua Bawaslu Kuansing, Mardius Adi Saputra, Kapolres Kuansing diwakili Kanit Tipiter Iptu Ainur Rasyid, Kanit Politik dan undangan lainnya.