Prabowo Minta Ormas Tidak Ganggu dan Bersinergi dengan Pemerintah

Dudung-Abdurachman.jpg
(ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

RIAU ONLINE - Masyarakat keluhkan banyaknya Organisasi Masyarakat (ormas) yang disebut meresahkan. Hal ini menjadi salah satu perhatian Presiden Prabowo Subianto saat Rapat Paripurna Kabinet yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Mei 2025.

Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman mengatakan, ormas-ormas sebaiknya mendukung agenda-agenda pembangunan pemerintah, dan bersinergi dengan lembaga-lembaga pemerintah.

"Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan masalah ormas. (Presiden menekankan, red.) ormas yang tertib, yang kemudian tidak mengganggu, apalagi memalak dan sebagainya. Presiden sudah menekankan seperti itu," kata Dudung, dikutip dari ANTARA, Selasa, 6 Mei 2025.

"Jadi, kalau misalnya ada ormas, silakan bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan, dan mendorong (agenda) pembangunan pemerintah itu sendiri," imbuhnya.


Dudung menambahkan, Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (Grib) Jaya Rosario de Marshall alias Hercules dengan mantan Kepala BIN ke-16 Sutiyoso yang terlibat kisruh harus dapat menahan diri untuk tidak menjelek-jelekkan satu sama lain.

"Menurut saya, yang penting bagaimana kita ke depan tidak saling bermusuhan," ujarnya.

"Mereka punya porsi masing-masing ya. Kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya, rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini," tambah Dudung.

Dudung juga membantah anggapan yang beredar bahwa TNI takut menghadapi Ormas.

"Nggak ada istilah TNI takut sama ormas. Tidak ada istilah itu. TNI ke mana pun, TNI itu ke masyarakat, siapa pun, sampai masyarakat apapun. Istilahnya tidak pandang bulu, kelompok ini, kelompok itu, semuanya. TNI itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," pungkasnya. (ANTARA)