RIAU ONLINE - Perang tarif dan ketidakpastian kondisi ekonomi global yang tengah terjadi diprediksi akan berdampak pada utang pemerintah secara global.
Dana Moneter Internasional/International Monetary Fund (IMF) mencatat bahwa perang tarif telah meningkatkan risiko pada pertumbuhan ekonomi global, termasuk utang pemerintah.
Menurut Direktur Departemen Fiskal IMF, Vitor Gaspar, rasio utang pemerintah secara global akan mendekati 100 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dunia.
"Utang publik global, seperti yang Anda katakan, tinggi, meningkat, dan kami selalu menekankan bahwa hal itu juga berisiko," kata Gaspar, dikutip dari KUMPARAN, Kamis, 24 April 2025.
"Utang tersebut meningkat di atas USD 100 triliun pada tahun 2024, dan itu menjadi berita utama enam bulan lalu. Dalam proyeksi yang dirujuk IMF, hal itu akan terus meningkat, mendekati 100 persen dari PDB pada akhir dekade ini," imbuh Gaspar.
Menurut IMF, ketidakpastian akibat tarif yang dikenakan oleh banyak negara menjadi pemicu utama tekanan dalam perekonomian global.
Menurut Gaspar, IMF juga memprediksi rasio utang pemerintah secara global mencapai 117 persen PDB dunia dalam kurun Waktu tiga tahun mendatang.
"Menurut alat kami untuk utang publik yang berisiko, estimasi kami untuk tiga tahun ke depan menunjukkan utang berisiko sebesar 117 persen dari PDB dunia, yang merupakan level yang belum pernah terlihat selama beberapa decade," papar Gaspar.
Gaspar menambahkan, pihaknya meminta agar pemerintah di berbagai negara melakukan antisipasi kenaikan utang.
Adanya risiko global dan gangguan geopolitik, dapat menyebabkan tensi perdagangan meningkat, pembiayaan makin ketat, dan volatilitas di pasar keuangan.
"Jadi, dalam kondisi ini, negara-negara yang menjaga rumah mereka sendiri tetap teratur sangat penting, dan itu penting untuk memberikan ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan dari perspektif jangka panjang," pungkasnya.