Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan Digelar Sore Ini

Tim-Hilal-BMKG.jpg
(Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO)

RIAU ONLINE - Sidang isbat penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah akan digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada Minggu, 10 Maret 2023, sore nanti.

Sidang isbat juga turut dihadiri perwalikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dubes, DPR, ormas Islam, dan tamu undangan lainnya.

Sebagaimana Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 20204 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, Kemenag menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah, berdasarkan metode hisab dan rukyat. Hasil perhitungan astronomi atau hisab dijadikan sebagai informasi awal yang kemudian dikonfirmasi melalui metode rukyat.

Dalam kurun dua tahun terakhir, tidak ada perbedaan dalam penetapan 1 Ramadan antara pemerintah, NU dan Muhammadiyah.

Namun tahun ini, PP Muhammadiyah telah menetapkan awal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024 dan Idul Fitri 1 Syawal 1445 pada Rabu, 10 April 2024.

Awal puasa Ramadan Muhammadiyah diperkirakan akan berbeda dengan penetapan pemerintah. Namun, Idul Fitri diperkirakan akan jatuh pada hari yang sama.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, lantas mengusulkan agar sidang isbat penetapan Idul Fitri nanti tidak perlu digelar.


“InsyaAllah Idul Fitri akan bareng. Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas. Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran,” kata Abdul Mu’ti saat menyampaikan ceramah dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru di Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara, Minggu, 3 Maret 2024, dikutip dari kumparan.

Sementara itu, Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendukung adanya sidang isbat. Ia menyebut bahwa sidang Isbat sudah menjadi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga, untuk menghapusnya perlu proses yang panjang.

"Sidang isbat itu sudah menjadi aturan, jadi ketentuan pemerintah, sehingga untuk menghapus itu membutuhkan proses panjang. Tidak bisa tiba-tiba lalu misalnya Menteri Agama tiba-tiba bilang tahun ini enggak ada sidang isbat. Tentu kami juga akan protes juga karena ini sudah menjadi aturan," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu, 9 Maret 2024.

Gus Yahya menjelaskan, sidang Isbat diselenggarakan untuk menciptakan harmoni di tengah masyarakat dalam melaksanakan ibadah puasa serta Idul Fitri. Bahkan, menurutnya, sidang Isbat pertama kali diusulkan oleh Muhammadiyah.

"Setahu saya bahkan dulu yang mengusulkan sidang isbat itu sendiri adalah dari Muhammadiyah," ucap dia.

Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi BRIN, Prof Thomas Djamaluddin, mengatakan rukyat (pengamatan) dan hisab (perhitungan) secara astronomi dinilai setara dalam penentuan awal Hijriah.

"Pada 10 Maret 2024 di Indonesia, posisi Bulan di atas ufuk dan sudah positif. Di Jakarta, posisi bulan tingginya 0,7 derajat dan elongasi sudah di atas ufuk," kata Thomas dalam keterangannya, Jumat, 8 Maret 2024.

Sehingga belum memenuhi kriteria MABIMS terbaru. Yakni ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Artinya, pemerintah memprediksi awal Ramadan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024. Berbeda dengan Muhammadiyah yang telah mengumumkan awal Ramadhan yakni 11 Maret 2024.

"Awal Ramadhan 12 Maret 2024," tutur Thomas.