Pendukung Jokowi Bermigrasi Dukung Prabowo Bikin Elektabilitas Ganjar-Mahfud Jeblok

Prabowo-Anies-dan-Ganjar2.jpg
((Biro Pers Sekretariat Presiden))

RIAU ONLINE, JAKARTA-Ipsos Public Affairs merilis hasil survei terkait elektabilitas capres-cawapres di Pilpres 2024.

Dari hasil Lembaga riset internasional itu terlihat elektabilitas capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Praowo dan Mahfud MD mengalami kemerosotan.

Untuk survei kali ini, Ganjar-Mahfud mendapatkan 22,95 persen dukungan.

Pengamat politik Ipsos Public Afffairs, Arif Nurul Imam mengungkapkan ada faktor dari pendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mempengaruhi turunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud.

Menurutnya, pendukung Jokowi yang awalnya menjadi basis suara Ganjar-Mahfud kini mulai bermigrasi mendukung Prabowo-Gibran.

Alhasil elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat.

Hal tersebut terbukti pada hasil survei kali ini di mana paslon nomor urut 2 itu mendapatkan 42,66 persen suara.


Oleh sebab itu, Prabowo-Gibran menjadi paslon dengan elektabilitas jauh lebih tinggi ketimbang Ganjar-Mahfud.

Sementara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 22,13 persen.

Sebanyak 12,26 persen responden memutuskan untuk tidak menjawab.

"Pergeseran peta elektabilitas, pasca resmi berpasangan ketiga pasangan calon terjadi perubahan signifikan, dimana Prabowo-Gibran melonjak signifikan, sementara Ganjar-Mahfud mengalami terjun bebas dan Anies-Muhaimin mengalami kenaikan tipis,” ujar Arif dikutip Selasa (12/12/2023).

Arif juga menyoroti dengan masih tingginya responden yang belum memutuskan pilihannya di Pilpres 2024.

Apabila nantinya mereka tersebar secara merata di ketiga pasangan calon, atau lebih besar kepada pasangan Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin, maka pemilihan presiden akan berlangsung dua putaran.

“Jika ternyata dalam dua bulan ke depan paslon nomor dua bisa menarik sebagian besar dari undecided voters yang memilih Jokowi-Ma’ruf Amin di 2019, maka bisa dipastikan pilpres akan berlangsung satu putaran,” terangnya.

Survei kali ini digelar pada 19 hingga 28 November 2023.

Sebanyak 2.000 responden yang berusia 17 tahun ke atas dilibatkan pada pengambilan survei ini.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos iField Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI).

Toleransi kesalahan dalam survei kurang lebih 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dikutip dari suara.com