Usai Marapi, Gunung Anak Krakatau Erupsi

Gunung-Anak-Krakatau-erupsi.jpg
(ANTARA/HO-PVMBG)

RIAU ONLINE - Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, mengalami erupsi pada Senin, 4 Desember 2023. Ketinggian kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak atau sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut.

Menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pada pukul 12.41 WIB.

Seismogram merekam erupsi dengan amplitudo maksimal 71 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 50 detik. Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal ke arah tenggara.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, megnatakan pemukiman terkedat dari Gunung Anak Krakatau berada di Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 km.

Andi mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.

"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," katanya.


Gunung Anak Krakatau sudah berulang kali mengalami erupsi sejak kelahirannya pada Juni 1927 hingga saat ini. Akibatnya, Gunung Anak Krakatau tumbuh semakin besar dan tinggi.

Letusan Gunung Anak Krakatau memiliki karakter berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusan berkisar antara satu sampai enam tahun.

Gunung anak Krakatau yang berada di perairan selat Sunda Kabupaten Lampung Selatan, pada Senin telah mengeluarkan erupsi sebanyak lima kali.

Sebelumnya, Gunung Marapi di Sumatera Barat juga mengalami erupsi pada Minggu, 3 Desember 2023 kemarin. Sebanyak 11 dari 75 pendaki dilaporkan tewas karena terjebak erupsi.

Sementara hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi terhadap pendaki. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumabr, mencatat masih ada 26 orang pendaki yang belum turun dari Gunung Marapi.

Hingga saat ini evakuasi masih terus dilakukan. Proses evakuasi bahkan sempat terkendala cuaca yang tak mendukung dan erupsi susulan dari Gunung Marapi.(ANTARA)