Menjawab Tantangan Pembuatan Kampanye Media Sosial Diulas Tuntas di Local Media Summit 2023

Local-Media-Summit-2023.jpg
(HO via Riau Online)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Hari kedua pelaksanaan Local Media Summit 2023 yang berlangsung di Hotel Aryaduta Menteng Jakarta Pusat, Kamis 11 Oktober 2023 mengangkat workshop dengan tajuk sangat menarik, "Social Media Campaign"

Pada workshop di hari ini ada tiga pembicara mumpuni yang mengulas soal tantangan dan bagaimana mengemas kampanye media sosial. Ketiga pembicara itu, Nisa Nur Hafidah dari Diskominfo Blitar, Ika Francisca perwakilan USAID IUWASH Tangguh dan influencer Diva Arya Saskia Putri.

Ika Francisca dalam paparannya menjelaskan bahwa USAID dalam hal membuat konten di media sosial dengan mengajak kolaborasi sejumlah pihak dari pemerintah hingga media.

Konten ini dibuat berdasarkan studi tentang kondisi masyarakat saat ini. Apa yang menjadi masalah utama di masyarakat, seperti dalam hal akses sanitasi aman serta capaian akses air minum.

"Program Pesan Tetangga Panutan dibuat oleh USAID IUWASH Tangguh berdasarkan studi bahwa masyarakat kita masih sangat terhubung, hubungan antar tetangga masih sangat akrab dan diharapkan informasi akan terus bergulir," ucap Ika.


Konten-konten yang paling dekat dengan masyarakat sangat bisa dibuat dan menyentuh langsung kondisi realistis yang ada. Semisal dalam hal kampanye akses sanitasi aman, terlihat menjinjikan kata Ika namun hal itu bisa menjadi konten di sosial media.

Sementara itu, Nisa Nur Hafidah menjelaskan di Diskominfo Blitar dalam hal membuat konten dilakukan dengan rangkaian kerja terprogram. Diakui oleh Nisa bahwa baru tahun lalu, Pemkot Blitar mulai melalukan optimasi dengan influencer lokal di Blitar.

Konten Diskominfo Blitar dengan USAID mengangkat tema soal kebersihan sungai. Konten video berupa animasi dan pertanyaan kepada masyarakat luas soal kebersihan sungai. Jangkauan engagement untuk video ini cukup luas.

Selain itu, Diskominfo Blitar membuat film pendek (konten edukatif) dengan mengangkat Tetangga Panutan yang merupakan program USAID. Tema dalam film diangkat gunakan kultur dan budaya lokal yang sangat dekat dengan masyarakat.

Sementara itu, Diva Arya Saskia Putri yang terjun di dunia influencer menjelaskan bahwa kampanye di media sosial harus diriset mendalam terlebih dahulu.

"Jangan sampai konten yang dibuat pada akhirnya orang tidak mengetahui. Semua platform di sosial media memiliki audience yang berbeda. Hal ini harus dipahami sebelum membuat konten," jelasnya.

Menurut Diva, lebih banyak orang itu, mereka tidak begitu memahami isi konten, tapi mereka cuma lihat itu lucu dan seru. Tapi konten itu bisa dipahami jika dibuat dengan memperhatikan banyak hal utamanya dari sisi audience si pengguna sosial media.