Demokrat Melawan Moeldoko: People Power hingga SBY Siap Demo

SBY-dan-AHY.jpg
(istimewa)

RIAU ONLINE - Ancang-ancang untuk melawan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mulai siapkan Partai Demokrat. Moeldoko berupaya mengambil alih kepemimpinan partai tersebut pada Februari 2021 lalu.

Bersama yang lainnya, Moeldoko menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang. Hasilnya, Moeldoko ditunjung sebagai Ketua Umum pada 5 Maret 2021. Namun, permintaan pengesahan kepengurusan Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang itu ditolak pemerintah.

Kubu Moeldoko lantas melayangkan gugatan dan upaya hukum dan berulang kali pula ditolak pengadilan. Masalah itu kembali mencuat setelah Guru Besar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana mengungkap sesuatu.

Denny Indrayana mengaku menerima informasi soal Peninjauan Kembali (PK) Moeldoko atas legalitas kepemimpinan Partai Demokrat akan dikabulkan Mahkamah Agung (MA).

Seluruh laporan Demokrat dibuat meradang dengan kabar ini, hingga melakukan ancang-ancang agar hal tersebut tidak terjadi, sebagaimana dilansir dari Suara.com, Jumat, 16 Juni 2023.

People Power

Wakil Ketua Umum Demokrat, Benny K Harman, mengatakan partainya akan menggerakkan people power atau kekuatan rakyat jika MA mengabulkan PK soal pengambilalihan Partai Demokrat oleh Moeldoko.

People power tersebut berupa aksi unjuk rasa besar-besaran oleh seluruh kader yang dimulai dari tingkat bawah hingga atas. Ia menyebut PK yang diajukan Moeldoko tak memiliki kedudukan hukum.

Benny melanjutkan, jika MA benar-benar mengabulkan hal tersebut dan Presiden Jokowi masih tetap diam, maka soal cawe-cawe itu fakta. Menurutnya, mustahil apabila Jokowi tidak mengetahui upaya ini karena Moeldoko adalah anak buah presiden.


Kendati demikian, Benny menyatakan Demokrat sampai sekarang masih percaya MA sebagai institusi hukum tertinggi yang sangat paham dalam menegakkan keadilan di Tanah Air. Ia pun meyakini MA akan menolak PK yang diajukan Moeldoko, kecuali hukum di negeri ini memang sudah tak dihargai.

Desak Jokowi reshuffle Moeldoko

Wasekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, mendukung cawe-cawe positif Jokowi dengan meminta me-reshuflle Moeldoko dari jabatan Kepala Staf Presiden. Sehingga, sang presiden terhindar dari tudingan soal menyetujui KLB Demokrat.

Menurutnya, upaya ini memang ada dalam UUD. Ia mengaku Demokrat dan seluruh kader beserta pendukung tidak rela pajak yang sudah dibayarkan ke negara, digunakan untuk menggaji Moeldoko.

Jansen lantas meminta Jokowi mereshuflle Moeldoko sebagai bentuk cawe-cawe positif. Dikatakannya, hal tersebut termasuk upaya pemilihan umum (pemilu) menjadi lebih demokratis.

SBY turun ikut demo di jalan

Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dipastikan akan turun gunung jika MK mengabulkan PK Moeldoko.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, sebagaimana desakan dari para kader Demokrat yang meminta agar DPP serius dengan permasalahan tersebut.

Lebih lanjut, ia meyakini jika SBY merupakan politisi senior yang mengedepankan sikap demokratis sehingga tindakan Moeldoko itu dianggap sebagai perebutan partai.

Sebelumnya, ia juga mengatakan bahwa seluruh kader Partai Demokrat akan berunjuk rasa ke Jakarta sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap partai yang dijegal Moeldoko.

Sumpah serapah

Para kader Demokrat Sumatera Utara bahkan menyampaikan sumpah serapah terhadap Moeldoko. Mereka menuding Moeldoko sebagai maling hingga pengecut. Mereka pun menyebut SBY dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan turun ke jalan jika PK yang diajukan Moeldoko dikabulkan MA.

"Kami akan dampingi pak SBY, mas AHY turun ke jalanan. Biar kalian tahu, orang yang pernah memimpin 10 tahun sebagai presiden turun ke jalanan menuntut keadilan," ujar Ketua DPD Demokrat Sumut, Lokot Nasution, di depan Kantor DPD Demokrat Sumut, Senin, 12 Juni 2023.

"Ini adalah partai politik yang dibangun dari struktur partai. Jadi kalau ada yang ingin membajak partai dengan kekuatan hukum, itu adalah seorang pengecut. Jadi, kami minta kepada saudara Moeldoko punya malu lah. Wajah anda itu ditonton seluruh Indonesia bahwasannya Anda akan menjadi maling partai," kata Wakil Ketua Demokrat Sumut, Akhyar Nasution.