Rommy Sebut Duet Anies-Sandi Sulit Terwujud karena Noda Utang Pilkada DKI

Romahurmuziy2.jpg
(suara.com)

RIAU ONLINE, JAKARTA-Politikus PPP, Romahurmuziy alias Rommy menilai wacana untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno akan sulit terealisasi.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP ini menyebut masalah utang piutang antara kedua tokoh tersebut kala Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi pertimbangan.

"Setelah mencuatnya kasus utang-piutang Anies ke Sandi untuk Pilkada DKI bebarapa waktu lalu, saya sulit membayangkan akan kembali terjadi duet Anies-Sandi," kata Rommy saat dihubungi, Selasa (11/4/2023).

Ia mengatakan bahwa utang yang ada di masa lalu saja belum dianggap lunas, sehingga tak mungkin membuka lembaran baru dengan membuat utang lagi ketika dua tokoh tersebut diduetkan.

"Ibaratnya, utang yang lalu saja tidak lunas, bagaimana mau diulangi," tuturnya.

Lebih lanjut, Rommy menyampaikan jika Sandiaga selama ini tidak pernah menyampaikan juga soal ide berduet dengan Anies Baswedan ke PPP.


"Sandi dalam komunikasi dengan PPP juga belum pernah menyampaikan kemungkinan itu," pungkasnya.

Duet Anies-Sandi

Muncul gagasan untuk kembali menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno, seperti ketika keduanya bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.

Gagasan memasangkan lagi Anies-Sandi diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera. Ketika Anies menghadiri acara PKS beberapa waktu lalu, teriakan Anies-Sandi menggema dari sejumlah Kader PKS.

Mereka seakan menginginkan dua tokoh itu kembali berpasangan sebagai capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang turut hadir dalam acara itu menyatakan, salah satu tugasnya jelang Pilpres 2024 adalah mencarikan pasanga yang tepat untuk Anies Baswedan dengan sejumlah pertimbangan.

Ia juga tidak menutup kemungkinan untuk kembali menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno, meski ada sejumlah nama lain yang beredar, diantaranya adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menanggapi muculnya gagasan tersebut, Sandiaga Uno yang kini menjabat sebagai Menteri pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyatakan masih menunggu restu Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum partai Gerindra dikutip dari suara.com