Heboh, Publik Ramai Bandingkan ACT dengan Tikus Berdasi

Aksi-Cepat-Tanggap3.jpg
(Facebook)


RIAU ONLINE - Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah ramai diperbincangkan publik. Hal ini tidak terlepas dari dugaan penyelewengan dana umat yang terkumpul dari yayasan yang mengusung tagline "Care for Humanity" tersebut.

Dugaan ini muncul setelah Majalah Tempo, merilis laporan terkait dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT. Dana yang terkumpul disebut, digunakan untuk memberi berbagai fasilitas mewah kepada para petinggi yayasan penyaluran donasi tersebut.

Kendati isu ini bergulir panas di media sosial, terutama Twitter, tidak sedikit warganet yang masih memercayai ACT sebagai lembaga donasi yang amanah.

Rupanya, warganet membandingkan dugaan penyelewengan dana umat oleh ACT dengan aksi para tikus berdasi alias korupsi uang rakyat oleh pejabat.


Mereka menilai publik terlalu menanggapi keras dugaan yang sejauh ini masih belum sepenuhnya dibantah maupun diiyakan oleh ACT. Apalagi karena beredar juga desakan agar ACT dibubarkan saja lantaran telah tidak amanah dalam menyalurkan donasi umat, seperti dilansir dari Suara.com, Rabu, 6 Juli 2022.

Misalnya, warganet yang membandingkan dugaan penyelewengan ini dengan kasus korupsi bantuan sosial yang sempat dilakukan mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara beberapa waktu lalu.

"Kalau ada kasus seperti ini, apakah lembaganya (Kemensos) yang harus DIHABISI? Atau pelakunya? Apakah pihak-pihak yang bekerja sama dengan lembaga tersebut (Kemensos) jadi SALAH? Silakan BuzzeRp jawab. #KamiPercayaACT," tegas warganet sambil menyertakan tangkapan layar pemberitaan soal aksi rasuah ini.

"Disaat ACT adalah masalah dengan pengurusnya, kaum otak tol** pada heboh dan sibuk meminta agar ACT dibubarkan, tapi disaat Negara ada masalah karena pejabatnya pada Korupsi bahkan sampai Triliunan, engga ada yang teriak-teriak agar Negara dibubarkan. Situ Waras?" ujar warganet.

"Di BUMN juga banyak dengan masalah kasus-kasus korupsinya, tapi tidak ada yang teriak-teriak bahwa BUMN harus dibekukan dan dibubarkan. Maka begitu juga di ACT kalau di ACT ada Maling / Koruptor, maka potong tangannya, jangan ACT-nya dibubarkan. Situ Waras?" sambung warganet lagi.