Doyan Minuman Energi? Cek Efeknya bagi Tubuh

Minuman-Energi.jpg
(Internet)

RIAU ONLINE - Minuman energi bisa memberikan dorongan pada hari Senin pagi Anda. Namun, minuman tersebut hanya memiliki efek sementara, menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan pada jurnal Frontiers in Public Health.

Setelah mengulas berbagai macam studi terkini yang berkisar pada risiko yang berkaitan dengan minuman energi, peneliti menyimpulkan: ada dampak serius dan menyeluruh dari minuman berenergi terhadap kesehatan tubuh.

Minuman energi bisa mengacaukan siklus tidur, meningkatkan berat badan dan bahkan membuat tekanan darah meningkat tajam. Tapi bukti keseluruhan menyatakan, mereka juga mengarah kepada penyalahgunaan zat, kesehatan mental, risiko diabetes yang lebih besar, gigi keropos, dan juga kerusakan pada ginjal.

“Mengejutkan rasanya mengetahui luasnya dampak kesehatan minuman berenergi pada tubuh,” ujar penggagas studi, Josiemer Mattei, Ph.D., seorang asisten professor nutrisi pada Harvard T.H. Chan School of Public Health pada Men’s Health, seperti dikutip dari lama LIPUTAN6, Minggu 17 Desember 2017.

Bisa dibilang yang menjadi penyebabnya adalah kandungan manisnya, ujar Mattei. Tipikal minuman energi mengandung gula tambahan yang sangat tinggi, sirup jagung tinggi fruktosa, dan pemanis buatan.

Faktanya, rata-rata setiap 500ml/16.9 ons bisa mengandung secara kasar 54 gram gula, menurut temuan ulasan tersebut. Rekomendasi Asosiasi Jantung Amerika jauh lebih rendah, yaitu tidak lebih dari 36 gram per hari untuk para laki-laki.


Ketika tubuh kurang asupan gula, pada akhirnya tubuh akan sulit merespon kondisi tersebut. Akibatnya, tubuh memerlukan lebih banyak insulin untuk menyuplai glukosa pada sel-sel tubuh.

Resistensi insulin ini bisa berujung pada diabetes tipe 2, menurut National Institute of Diabetes and Digestive Kidney Diseases. Ditambah, kadar gula tinggi yang terus menerus pada tubuh bisa merusak saraf dan pembuluh darah seiring waktu, yang mana bisa memicu penyakit jantung dan ginjal.

Minuman berenergi juga mengandung kafein sebanyak 207 mg setiap 2 oz, menurut ulasan tersebut. Sementara para peneliti mencatat bahwa asupan secara moderat hingga 400 mg per hari dianggap aman, namun jika melebihi batas tersebut implikasi kesehatan yang ditimbulkan bisa menjadi lebih serius.

Sebuah penelitian di Korea menyatakan, ketergantungan kafein bisa mempengaruhi mood dan mengacaukan tidur. Hal ini berkaitan erat dengan timbulnya stres dan gejala depresi.

Mattei menekankan bahwa bukti-bukti yang ada pada saat ini tidak mendukung bahwa resiko-resiko kesehatan tersebut menjadi lebih penting dari dari manfaat sementara yang Anda rasakan ketika meminum minuman berenergi.

Namun, menurutnya lagi, lebih baik untuk tidak meminum minuman berenergi, karena biar bagaimanapun, air putih yang sehat jauh lebih membantu Anda daripada minuman berenergi.

Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE 

Follow Twitter @red_riauonline

Subscribe Channel Youtube Riau Online

Follow Instagram riauonline.co.id