Jago Rimbo Jago Gajah Masuk Sekolah

Sosialisasi-Gajah-di-Sekolah.jpg
(RIAUONLINE.CO.ID/SUCI AULYA)

RIAU ONLINE, PEKANBARU - Peringati Hari Gajah Sedunia, Forum Masyarakat Peduli Gajah Riau (FMPGR) bekerja sama dengan WWF Riau, mahasiswa Riau, pencinta alam dan komunitas lingkungan mengadakan kegiatan nonton bareng film mengenai gajah bertemakan "Jago Rimbo, Jago Gajah untuk Awak Juo", Sabtu (15/8/2015).

 

Kegiatan ini diadakan di SDN 159 Pekanbaru. Alasan dipilihnya SD ini karena sekolah tersebut berbasis Adiwiyata dan menjadi pemenang tingkat provinsi.

 

(Baca Juga: Alam Riau Dipaksa Beradaptasi dengan Tanaman Asing

 

Kepala SDN 159 Pekanbaru, Ismiati saat membuka acara mengatakan, ia berterima kasih atas kunjungan dan sosialisasi mengenai gajah yang sangat bermanfaat meningkatkan pengetahuan murid untuk melindungi hewan berbadan besar nan hampir punah.

 


Hari Gajah Sedunia jatuh pada 12 Agustus (World Elephant Day). Kegiatan ini mulai dicanangkan pada 2012 saat masyarakat dunia menyadari adanya ancaman semakin serius bagi kelangsungan hidup gajah. Selain itu, populasinya di negara-negara khususnya Afrika dan Asia semakin berkurang dari tahun ke tahun. 

 

Di Indonesia, populasi Gajah Sumatera kian hari makin memprihatinkan. Menurut kajian WWF-Indonesia, penurunan jumlah populasi gajah terbesar akibat penggundulan hutan terjadi di Provinsi Riau. Lebih dari 80 persen populasi gajah di Bumi Lancang Kuning berkurang dalam 25 tahun terakhir.

 

(Klik Juga: Water Management Perusahaan Gagal Atasi Karhutla)

 

Hutan-hutan tersebut dikonversi menjadi area perkebunan seperti kelapa sawit, dan hutan tanaman industri. Konflik manusia dengan gajah menyebabkan pembunuhan gajah serta maraknya perburuan gading gajah yang mempunyai nilai tinggi untuk di jual.

 

Ketua Pelaksana, Reski Ardiansyah, menjelalasan, momentum peringatan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran para siswa tentang perlindungan Gajah Sumatera yang hampir punah.

 

"Menanamkan pendidikan sejak dini mengenai gajah diharapkan siswa nantinya dapat berpartisipasi dalam mendukung perlindungan gajah dari perburuan maupun habitatnya yang semakin berkurang dikarenakan alih fungsi hutan sebagai perkebunan sawit," jelas Reski (15/8/2015).

 


Sukai/Like Fan Page Facebook RIAUONLINE dan Follow Twitter @red_riauonline