Karyawan Ini Resign Gegara Lelah Punya 600 Grup Chat Kantor

Ilustrasi-resign.jpg
(Istimewa)

RIAU ONLINE - Seorang karyawan menghebohkan dunia maya karena kisahnya yang mengundurkan diri (resign) dari pekerjaannya di China. Alasan wanita 33 tahun itu resign karena lelah dengan ratusan grup chat kantor menjadi perbincangan netizen lokal secara masif.

Tang Ying sudah empat tahun bekerja sebagai desainer di perusahaan properti di Beijing, China. Di kantornya, ia bergabung dengan lebih dari 600 grup chat pekerjaan di WeChat, aplikasi super (super-app) populer di China yang punya layanan pesan instan, media sosial, sampai pembayaran.

Keputusannya untuk resign demi bisa berhenti dan keluar dai ratusan grup chat yang membuatnya stres menjadi viral di media sosial. Butuh waktu sampai 3,5 jam untuk Ying keluar dari grup chat itu.

Menurut laporan China Daily, yang dilansir dari kumparan, Kamis 25 Januari 2024, kisah unik Ying menarik perhatian lebih daridari 160 juta netizen di Sina Weibo, media sosial mirip X di China, per Desember 2023. Ying mengaku banyak warganet bersimpati kepadanya.

Wanita asal Nanching, Provinsi Sichuan, mengaku tidak puas dengan tuntutan pekerjaannya. Ia kesulitan menemukan motivasi dalam bekerja, meski digaji sekitar 20.000 sampai 30.000 yuan (sekitar Rp 44 sampai Rp 66 juta) per bulan.


Di perusahaan itu, Ying bertanggung jawab mengawasi desain interior sejumlah properti komersial. Ia menyebut tekanan dalam mengelola beberapa pusat perbelanjaan telah berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraannya.

“Saya tidak berani mematikan telepon karena saya tidak mampu mengabaikan pesan grup, khawatir kehilangan informasi penting dapat mempengaruhi pembukaan toko baru,” kata Ying.

Grup WeChat biasanya dibuat ketika ada toko baru yang dibuka, anggotanya terdiri dari staf mal, personel manajemen properti dan pemadam kebakaran, teknisi AC, pemilik toko, dan pekerja dekorasi. Dari satu grup ke grup lain, Ying terus dibombardir notifikasi terkait pekerjaan yang membuatnya merasa seperti robot, tidak mampu memiliki pikiran dan perasaannya sendiri.

Ying merasa lelah dan kehabisan tenaga kemudian memutuskan untuk resign dari pekerjaan dan kembali ke kampung halamannya di Sichuan. Dia mengatakan kakek dan neneknya menyambutnya dengan tangan terbuka, dan menikmati kesederhanaan dari masakan rumahan yang terbuat dari bahan-bahan segar.

Ying menjalani kehidupan di desa yang berjarak 30 kilometer dari kota Nanching. Dia juga memutuskan mulai berbisnis jualan sosis buatan sendiri dan daging yang diawetkan secara online.

Dengan dukungan keluarga, dia mendirikan fasilitas pengolahan kecil di halaman belakang rumah kakek dan neneknya. Sang ayah membangun rumah asap menggunakan kayu dari pohon cedar lokal, dan Ying berencana menciptakan merek baru untuk produk dagingnya yang diawetkan.