Kenalin, Ini Quokka, Si Hewan Paling Bahagia yang Murah Senyum

Quokka1.jpg
(Instagram/@chrishemsworth)

RIAU ONLINE - Satu dari hewan endemik unik yang menghuni Pulau Rottnest di barat Perth, Australia, adalah Quokka. Quokka bahkan menjadi primadona sekaligus maskot pariwisata di pulau itu.

Quokka dijuluki sebagai hewan paling bahagia di dunia. Sebab, Quokka punya raut wajah yang tampak seperti orang tersenyum. Hewan ini senang berinteraksi dengan manusia.

Quokka yang sangat ramah, sering diajak berfoto dengan wisatawan. Seperti hewan fotogenik, setiap gambar yang dihasilkan kamera turis selalu terlihat lucu dan menggemaskan karena ekspresi Quokka yang tersenyum.

Pantas saja, publik menyebut Quokka sebagai hewan paling bahagia di dunia karena murah senyum, sebagaimana dilansir dari kumparan, Selasa, 11 Maret 2023.

Hewan dengan nama latin Setonix brachyurus ini tergolong dalam keluarga marsupial makropod seperti kangguru, wallaby, hingga wallaro.

Ukuran Quokka sebesar kucing dengan ekor seperti tikus. Ketika Eropa datang pertama kali ke Rottnest, mereka mengira Quokka adalah tikus. Inilah kemudian yang menjadi asal usul nama pulau tersebut, yakni gabungan dari kata ‘rats’ (tikus) dan ‘nest’ (sarang), seperti dimuat Nature Australia.

Australian Museum menyebut ada sekitar 10 ekor Quokka yang hidup di Pulau Rottnest. Sejumlah kecil Quokka hidup di dataran utama Australia sebelah barat seperti Perth, termasuk Cagar Alam Two Peoples Bay, Taman Nasional Torndirrup, Taman Nasional Mt Manypeaks dan Taman Nasional Stirling Range. Ada juga sebagian yang tinggal di Pulau Bald.


Quokka hidup berkelompok di sekitar wilayah dengan semak belukar. Mereka termasuk vunerable alias rentan di daftar merah The International Union for Conservation of Nature Red List of Threatened Species (IUCN Red List).

Quokka adalah herbivora yang memakan rumput dan belukar. Jika makanan sulit, mereka bisa mengambil energi dari lemak yang tersimpan di ekor mereka. Quokka juga bisa bertahan dalam waktu lama tanpa makan dan minum.

Quokka merupakan hewan nokturnal, sehingga aktif di malam hari. Mereka hanya bisa melahirkan dalam 27 hari setelah kawin. Bayi yang tanpa bulu dan buta tersebut masuk ke kantong induknya hingga 6 bulan. Musim kawinnya sendiri berlangsung dari Januari hingga Agustus.

Layaknya makrobod lainnya, Quokka membuang bayinya saat merasa terancam predator. Ketika dikejar predator, induk akan melonggarkan kantongnya sehingga membuat anaknya terjatuh.

"Kantung itu sangat berotot sehingga induknya akan mengendurkannya dan anaknya akan keluar," kata ahli biologi konservasi Matthew Hayward dari University of Newcastle, seperti dimuat ABC News.

"Anak-anak itu menggelepar-gelepar di tanah dan mendesis serta membuat suara bising dan ibunya kabur," kata Matthew Hayward, Ahli Biologi Konservasi dari University of Newcastle.

Ahli ekologi dan perilaku kanguru dari University of Melbourne, Graeme Coulson, mengatakan itu adalah 'strategi bertahan hidup terakhir' yang hanya benar-benar tersedia untuk marsupial.

"(Sang ibu) tertarik dengan kelangsungan hidupnya sendiri dan reproduksinya di masa depan," ujar Coulson. "Makropod pada umumnya, itu strategi mereka untuk menjauh dari predator.

"Woylies dan boodies, potoroo melakukannya -mereka semua membuang anak mereka, dan induknya bisa hidup di lain hari."