Desak Usut Defisit Rp1,7 Triliun, Mahasiswa Kepung DPRD Riau dengan Papan Bunga

Desak-Usut-Defisit-Rp17-Triliun-Mahasiswa-Kepung-DPRD-Riau-dengan-Papan-Bunga.jpg
(Herianto Wibowo/Riau Online)

RIAU ONLINE, PEKANBARU — Deretan papan bunga berukuran besar tampak berjejer rapi di depan Gedung DPRD Riau, Jumat, 4 Juli 2025. Namun, bukan sebagai ucapan selamat, melainkan sebagai bentuk protes keras dari mahasiswa terhadap defisit anggaran Provinsi Riau yang mencapai Rp1,7 triliun.

Aksi ini digagas oleh gabungan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus, sebagai bentuk desakan kepada DPRD Riau untuk segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) dalam menyelidiki Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI yang menyoroti defisit anggaran tersebut.

"Ini bukan sekadar angka. Ini luka bagi rakyat Riau," ujar Teguh, Ketua GMNI Riau dalam orasinya.

 "Setiap rupiah di kas daerah adalah hasil keringat masyarakat. Kita pantas bertanya: ke mana perginya uang sebesar itu?," tambahnya.

Senada dengan Teguh, Alvin, Ketua IMM Riau juga menilai defisit anggaran ini berpotensi menjadi skandal besar jika tidak segera ditindaklanjuti.


“Kami mendesak DPRD jangan hanya diam. Sudah waktunya bertindak, bentuk Pansus, buka semua data, dan ungkap siapa yang harus bertanggung jawab,” tegas Alvin.

Menurut para mahasiswa, dana daerah seharusnya digunakan untuk kepentingan rakyat, seperti pembangunan jalan, perbaikan sekolah, dan peningkatan pelayanan kesehatan. Namun, defisit yang besar ini justru menimbulkan kecurigaan adanya penyimpangan pengelolaan anggaran.

“Rakyat Riau tidak butuh janji, tapi aksi nyata. Kami menuntut transparansi dan akuntabilitas. Jangan biarkan koruptor berlindung di balik kekuasaan," seru Teguh lagi.

Cipayung Plus juga menyerukan kepada masyarakat untuk ikut mengawal proses penyelidikan ini. Mereka menilai pembentukan Pansus bukan hanya penting, tetapi mendesak untuk menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.

“DPRD harus berpihak pada rakyat, bukan menutup-nutupi persoalan anggaran. Masa depan Riau bergantung pada keberanian kita mengungkap kebenaran,” kata Alvin.

Hingga berita ini diturunkan, DPRD Riau belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan pembentukan Pansus. Sementara itu, deretan papan bunga dengan tulisan-tulisan seperti “Usut Defisit Anggaran!” dan “Uang Rakyat Bukan untuk Dikorupsi” masih berdiri tegak di depan gedung parlemen sebagai simbol perlawanan rakyat.