RIAU ONLINE, PEKANBARU - Anggota DPRD Provinsi Riau dari Dapil Indragiri Hulu (Inhu) - Kuantan Singingi (Kuansing), Daniel Eka Perdana meminta pihak sekolah memperketat pengawasan terhadap siswa.
Hal ini ia sampaikan, menanggapi kasus dugaan bullying yang menimpa seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) beberapa hari lalu.
"Permasalahan ini bukan hanya di Inhu, tapi di semua kabupaten/kota. Saya rasa ini sudah menjadi bom waktu. Maka dari itu, kita butuh pengawasan yang lebih ketat di sekolah-sekolah," ujarnya, Rabu, 28 Mei 2025.
Ia menjelaskan, mengenai kasus bullying tersebut, saat ini pihak berwenang sedang menunggu hasil pemeriksaan dari tim forensik. Menurutnya, pihaknya juga akan menyikapi kasus ini dengan serius.
"Kasus ini kan sedang ditangani pihak forensik juga, dan kita masih menunggu hasilnya, tentu harus ditangani dengan serius," jelasnya.
Di samping itu, Daniel juga menyoroti minimnya tenaga pengawas atau guru yang secara khusus bertugas mengawasi perilaku siswa. Menurutnya, kehadiran guru pengawas adalah penting agar perilaku siswa dapat dididik dengan baik.
"Kalau dulu cuma satu guru untuk pengawasan, ke depan harus ditambah. Ini sangat penting untuk memastikan anak-anak kita aman dan nyaman di sekolah," jelasnya.
Pihaknya juga meminta agar sekolah melakukan koordinasi dengan orang tua siswa untuk memaksimalkan upaya membentuk karakter anak yang baik dan santun. Pasalnya, pola asuh orang tua juga harus disinergikan dengan bimbingan di sekolah.
"Ini tidak terlepas dari peran orang tua. Bisa jadi karena di rumah diajari dengan kekerasan, lalu anak itu menirunya di sekolah saat bergaul dengan teman-temannya. Ini harus jadi perhatian bersama,"jelasnya.
Kepada Dinas Pendidikan (Disdik) baik di tingkat kabupaten dan kota dan Provinsi agar tidak melakukan pembiaran terhadap kasus-kasus seperti ini.
"Kasus di Inhu ini harus dijadikan contoh agar ke depan lebih serius dalam menangani perundungan. Ini sangat luar biasa, apalagi sampai menyebabkan anak meninggal," pungkasnya.