(Herianto Wibowo/RIAU ONLINE)
RIAU ONLINE, PEKANBARU – Untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan kebencanaan di lingkungan pendidikan, Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Riau menggelar pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di tiga daerah di Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Bengkalis.
Pelatihan ini menyasar para guru sebagai garda terdepan dalam menciptakan sekolah yang tanggap bencana. Kota Pekanbaru menjadi lokasi pertama pelaksanaan, dengan jumlah peserta mencapai 50 orang guru dan didampingi 20 fasilitator. Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Riau, pada Senin 26 Mei 2025.
“Mitigasi bencana ini sangat penting. Jika kita tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana menghadapi bencana, maka akan banyak korban yang jatuh karena kurangnya kesiapan,” ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Riau, Hendi Mardika.
Menurut Hendi, pelatihan ini bukan hanya menyasar guru, tapi juga ditujukan agar siswa dapat memahami dasar-dasar mitigasi bencana.
Baca Juga
“Siswa pun harus belajar dan tahu tentang mitigasi bencana. Ini bagian dari pendidikan keterampilan hidup yang sangat penting,” tambahnya.
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting di bidang pendidikan dan penanggulangan bencana, seperti Ketua Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (BAN-PDM) Provinsi Riau, Samulak, Ketua IGTKI Riau Nartianis, serta Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Riau, Eko Rahdippa.
Kegiatan SPAB ini mencakup berbagai bentuk pelatihan praktis, di antaranya penanganan kebakaran ringan di sekolah, teknik pemadaman api, bantuan hidup dasar untuk penyintas bencana, hingga materi-materi preventif lainnya.
“Harapannya, sekolah tak hanya menjadi tempat pendidikan akademis, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan hidup yang berguna, terutama dalam hal mitigasi bencana,” kata Adi Sumarna, perwakilan DMC Dompet Dhuafa Pusat.
