RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ketua Komisi III DPRD Provinsi Riau, Edi Basri mendukung wacana Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) untuk menjadikan Provinsi Riau sebagai Daerah Istimewa Riau.
Menurutnya, Riau juga memiliki sumber daya dan landasan filosofis, historis dan yuridis yang mendukung untuk memiliki status istimewa tersebut.
"Seperti Yogyakarta dan Aceh dengan nilai historis yang kuat, Riau juga mempunyai nilai sejarah yang perlu digali lebih dalam. Kami mendukung Riau menjadi istimewa karena daerah dengan keistimewaan biasanya memiliki sumber daya yang mendukung," ujarnya, Kamis 15 Mei 2025.
Edi menegaskan, di Riau ada Kerajaan Siak dan mempunyai peran besar dalam lahirnya Republik Indonesia.
"Kita juga punya perusahaan minyak di Riau berkontribusi 20 persen terhadap pasokan energi nasional," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (Ketum MKA) LAMR Datuk Seri H. R. Marjohan Yusuf mengatakan LAMR sudah mulai melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait wacana tersebut. Seperti Pemprov Riau, DPRD Riau, pakar hingga tokoh masyarakat.
"Dalam waktu dekat, kita akan bertemu secara resmi dengan berbagai elemen masyarakat untuk membicarakan hal ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapatkan sambutan baik dari DPRD Riau.
"Ketua DPRD Tuan Kaderismanto malah minta LAMR terdepan dalam hal ini terlepas apapun hasilnya," jelasnya.
Menurutnya, status Riau menjadi daerah istimewa adalah untuk mendorong agar Riau terus berkembang. Apalagi, Riau memiliki sejumlah faktor yang mendukung.
Salah satunya adalah kerajaan yang masih berdiri sewaktu Indonesia merdeka. Semua daerah Riau sekarang berada pada beberapa kerajaan yang menyatakan bergabung dengan Indonesia.
Belum lagi keunikan lain, bahkan disebut pusat Nusantara 1 dengan keberadaan Sriwijaya yang menyebarkan bahasa Melayu.
Waktu Indonesia merdeka, kekayaan alam Riau telah menghasilkan devisa, misalnya telah berproduksinya ladang minyak Minas yang menghasilkan minyak terbaik dunia. Begitu pula sumbangan pribadi seperti dilakukan oleh Sultan Syarif Kasim II.