RIAU ONLINE, PEKANBARU - Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan memberikan materi pada acara seminar bersama civitas akademika Universitas Islam Riau (UIR) bersama Pejabat Utama (PJU) Polda Riau di Auditorium lantai IV, Kamis, 17 April 2025.
Kegiatan ini menjadi momen spesial, mengingat hari tersebut menandai satu bulan sejak Irjen Herry resmi menjabat sebagai Kapolda Riau.
Mengusung konsep “Green Policing”, Irjen Herry memperkenalkan pendekatan pemolisian modern yang peduli terhadap kelestarian lingkungan hidup.
Akpol 1996 itu menyebutkan bahwa Green Policing merupakan bentuk kepedulian institusi kepolisian terhadapku isu-isu lingkungan yang selama ini masih menjadi tantangan serius di Bumi Lancang Kuning.
“Green policing atau pemolisian hijau dapat dipahami sebagai model pemolisian yang bukan hanya melakukan penegakan hukum, tetapi juga aktif melindungi lingkungan,” ujar Irjen Herry di hadapan ratusan mahasiswa, Rektor dan dosen UIR.
Dalam paparannya, ia menjelaskan bahwa Green Policing erat kaitannya dengan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta pemberantasan berbagai mafia yang bergerak di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Tak hanya itu, upaya melawan pencemaran lingkungan juga menjadi bagian penting dari pendekatan ini.
“Bumi ini milik kita dan generasi selanjutnya. Jangan sampai kita mewariskan kerusakan."
"Saya mengajak semuanya, terutama para mahasiswa sebagai generasi penerus, untuk menjaga dan merawat lingkungan dengan tindakan nyata,” tegasnya.
Irjen Herry juga menekankan pentingnya reboisasi dan membersihkan lingkungan sekitar sebagai bagian dari komitmen bersama dalam menjaga alam Riau.
Mantan Stafsus Mendagri itu percaya, para mahasiswa adalah ‘tunas-tunas bunga’ yang harus dirawat dan dibina agar kelak tumbuh menjadi ‘pohon’ yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.
“Adik-adik mahasiswa ini adalah tunas yang akan menjadi pohon. Kita harus memberikan hal-hal positif agar mereka bisa membangun portofolio pribadi yang membanggakan,” jelas jenderal bintang dua itu disambut tepuk tangan mahasiswa.
Sejak resmi menjabat pada 17 Maret 2025 lalu, Irjen Herry menyatakan bahwa ini merupakan kampus pertama yang ia datangi untuk menyampaikan ide dan gagasannya. Ia pun mengungkapkan rasa bangganya dapat berinteraksi langsung dengan civitas akademika UIR.
“Saya sangat bangga hadir di sini. Tepat satu bulan saya memegang tongkat komando dan pataka dari Irjen Mohammad Iqbal. Ini adalah momentum berharga bagi saya untuk menjalin sinergi positif bersama dunia pendidikan,” jelas pria yang akrab disapa Herimen itu.
Mengusung tagline “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah”, Irjen Herry menjelaskan makna filosofis yang terkandung di dalamnya.
Menurutnya, Tuah adalah keberkahan dan kekayaan alam serta budaya Riau, sementara Marwah adalah kehormatan dan harga diri masyarakat yang harus dijaga dan dilestarikan.
“Tuah adalah kekayaan alam dan budaya, termasuk budaya berpantun dan berdialektika yang menjadi ciri khas Riau. Marwah adalah harga diri masyarakat kita. Keduanya harus dijaga bersama,” tambahnya.
Ia menutup sambutannya dengan menekankan bahwa konsep polisi modern saat ini bukan hanya berfokus pada penindakan, tetapi lebih kepada pencegahan dan pendekatan humanis dalam melayani masyarakat.
“Penegakan hukum adalah langkah terakhir. Yang utama adalah bagaimana kita bisa mencegah agar tidak terjadi pelanggaran dan kerusakan."
Inilah esensi dari pelayanan, perlindungan, dan pengayoman yang menjadi tugas pokok Polri,” pungkasnya.