RIAU ONLINE, PEKANBARU - Filosofi, Jargon atau tagline “Melindungi Tuah, Menjaga Marwah” yang selama ini menjadi pegangan Polda Riau dalam menjalankan tugas keamanan dan ketertiban masyarakat menjadi sorotan.
Pasalnya, maraknya aktivitas tempat hiburan malam (THM) yang menuai banyak kontra dari masyarakat dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai adat dan budaya Melayu yang diusung oleh slogan tersebut.
“Melindungi Tuah” dan “Menjaga Marwah” bukan sekadar jargon. Kedua kalimat ini mengandung makna yang dalam.
“Menjaga Marwah” berarti menjaga harga diri, kehormatan, dan martabat masyarakat Riau, sesuai dengan nilai-nilai luhur yang dianut masyarakat Melayu dan juga ajaran Islam.
Dalam perspektif Islam, menjaga kehormatan manusia disebut muru’ah, yang bermakna sama dengan marwah. Marwah sendiri merupakan bagian dari tiga unsur penting dalam menjaga harga diri: izzah (kemuliaan), marwah (kehormatan), dan iffah (menahan diri dari perbuatan tercela). https://sdplushangtuah1.sch.id
Namun sayangnya, kondisi di lapangan seringkali berbanding terbalik dengan filosofi ini.
Keberadaan tempat hiburan malam yang semakin menjamur di Riau dinilai merusak citra budaya serta nilai-nilai keislaman masyarakat.
Tak hanya itu, tempat-tempat ini juga kerap menjadi sarang peredaran narkoba dan minuman keras.
Sebagaimana diketahui, berbagai kasus kriminal seperti perkelahian, pencurian, bahkan kekerasan seksual kerap bermula dari konsumsi alkohol dan aktivitas di tempat hiburan malam.
Contoh kasus THM Memberi Dampak Buruk di Masyarakat:
-
Pengendara Motor Lawan Arus usai Balik THM dan Tewas usai Bertabrakan
Seorang pengendara roda dua atau sepeda motor, Adzan Zuhri (25) tewas usai bertabrakan dengan pengendara motor lain di Jalan Soekarno Hatta, Pekanbaru, Jumat, 28 Februari 2025 dini hari.
Adzan diduga balik dari Tempat Hiburan Malam melawan arus saat berkendara dan menabrak pengendara motor lainnya yang dikemudikan oleh seorang wanita bernama, Fitriani.
Akibatnya, Adzan Zuhri tewas di lokasi kejadian dengan kondisi luka berat di bagian Kepala. Telinga dan hidung mengeluarkan darah.
Kasatlantas Polresta Pekanbaru, AKP I Made Juni Artawan mengatakan korban saat berkendara melawan arus hingga terjadi lakalantas.
-
Polisi Tewas dengan Mulut Berbuih usai dari THM
Anggota Polres Dumai, Bripka Sopan Sembiring dikonfirmasi tewas usai balik dari Tempat Hiburan Malam Dream Box Cafe dan Resto di Dumai, Kamis, 10 April 2025.
Dengan mulut berbusa, Bripka Sopan Sembiring tampak terduduk di kursi merah dan tengah diperiksa tim medis
-
Anggota Polres Rohil Tewas ditikam usai Balik dari Kedai Tuak
Bhabinkamtibmas Polsek Sinaboi Polres Rohil, Bripka Lestari Candra tewas usai ditikam usai balik dari kedai tuak bersama teman wanitanya.
Bripka Lestari Candra tewas ditikam Marselinus Kuku di Jalan Utama, Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan hilir, Riau, Sabtu, 29 Maret 2025 usai balik dari kedai tuak.
Tak hanya Bripka Lestari Candra, dua orang rekannya Rinto dan Dedi juga ditikam Marselinus Kuku.
Rinto juga tewas setelah mendapat luka tusuk di bagian ulu hati dan sedangkan korban Dedi masih sadar dengan luka tusuk di bagian punggung bawah.
Itulah beberapa contoh kasus yang menjelaskan maraknya THM di Provinsi Riau membuat Tagline Melindungi Tuah Menjaga Marwah masih dipertanyakan masyarakat.