
Ustaz Abdul Somad (UAS) saat mengisi ceramah pada Syukuran Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau periode 2025-2030 di Masjid Raya An Nur, Pekanbaru, Minggu, 2 Maret 2025.
(Winda Turnip/Riau Online)
RIAU ONLINE, PEKANBARU - Ustaz Abdul Somad (UAS) mengaku membayangkan wajah orang yang mengejeknya saat mencabut bulu ketiak, agar tidak terasa sakit.
Hal itu ia sampaikan saat mengajak jemaah menjaga kebersihan tubuh dalam ceramah di agenda Syukuran Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau periode 2025-2030 dan sekaligus berbuka bersama masyarakat Provinsi Riau di Masjid Raya An Nur, Jalan Hangtuah, Kota Pekanbaru, Minggu, 2 Maret 2025.
"Mandi bersih, kuku harus pendek, rapikan rambut, maaf cakap mencukur bulu kemaluan dan mencabut bulu ketiak. Cabut bulu ketiak tidak sakit,” ujar UAS.
“Waktu mencabut itu, bayangkan orang yang mengejek kita, saya bayangkan itu, yang di tik-tok selalu ngejek saya itu, putih rambutnya. Alhamdulillah tak sakit," imbuhnya.
Sindiran UAS tersebut diduga kuat mengarah pada Zulkarnain Kadir yang pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2024 lalu, sempat kontra kepada UAS.
Bahkan, UAS pun sempat mengakui sakit hati karena telah di caci oleh rekan yang merupakan satu kampung halaman. Rasa sakit hatinya, ia sampaikan saat agenda Doa Bersama Ustaz Abdul Somad bertemakan "Munajad untuk Riau Lebih Baik". Agenda ini diposting pada akun YouTube resmi UAS pada 27 November 2024.
Dalam kesempatan itu, UAS pertama-tama berterimakasih kepada seluruh jemaah dan relawan yang sudah hadir. Disampingnya, duduk Paslon Pilgubri terpilih, Abdul Wahid dan SF Hariyanto.
Saat akan mengucapkan terimakasih kepada Arwin, UAS kemudian meminta maaf karena mengingatkannya pada Zulkarnain Kadir.
"Mohon maaf Pak Arwin, saya di Jakarta dicaci maki haters, tidak peduli saya. Karena saya ga kenal. Tapi yang mencaci saya sekarang ni orang yang saya kenal, yang satu kota sama kita, yang bakal jumpa entah di masjid pasti ada jumpa," jelasnya.
"Orang Kalimantan memotong ayam, diminumnya darahnya, lewat Abdul Somad, tak masuk ke hati saya itu. Diusir saya dimana-mana, tak masuk ke hati. Tapi orang sekampung kita mencaci maki kita, itu memang masuk ke hati. Dua kali saya lihat rambut Pak Arwin macam rambut Zulkadir," jelasnya disambut tawa hadirin.
UAS pun kembali meminta maaf sambil menyatakan mengangkat sepuluh jari untuk Arwin yang ia hormati sebagai orang tuanya. Ia menjelaskan, bahwa pernyataan tersebut disampaikan untuk menjelaskan bagaimana rasa sakit hati yang ia rasakan atas caci maki rekan sekampung tersebut.
"Memang terganggu psikologis saya. Kalau tejumpa saya di jalan, saya tepukkan muncungnya," jelasnya.
Selanjutnya, UAS pun berharap agar ia dapat berjumpa dengan orang yang dimaksudnya.